Pengertian Wayang Kulit | Sejarah dan Perkembangannya

Posted on

Pengertian wayang Kulit – wayang kulit adalah kesenian turun temurun dari zaman dahulu sampai sekarang. Wayang sering di pertunjukan pada saat bulan suro (bulan jawa) atau acara-acara tertentu. Sebelumnya kita Sudah membahas mengenai seni pertunjukan. Kali ini kita akan membahas mengenai pengertian wayang kulit dari sejarah hingga perkembangannya. Simak penjelasan berikut ini.

7 Unsur-Unsur Seni Pertunjukan atau Teater | Penjelasan

Pengertian wayang Kulit

Pengertian Wayang kulit berasal dari kata ma hyang yang memiliki arti menuju spiritual sang kuasa. Namun ada juga yang mengatakan bahwa wayang berasal dari teknik pertunjukkan dan mengandalkan bayangan di layer. Wayang dahulu di gunakan sebagai penyebaran agama oleh para wali. Banyak cerita-cerita yang menarik dari lakon wayang yang di ceritakan dalang.

Wayang kulit bukan hanya sekedar pertunjukan, namun sebagai media menuju roh spiritual para dewa. Pada dasarnya wayang kulit di mainkan oleh seorang narrator yaitu dalang. Dalang tidak bisa di perankan oleh sembarangan orang, namun ada syarat tertentu yang harus di lakukan menjadi seorang dalang. Seorang dalang harus mengetahui semua alur cerita dari semua tokoh wayang yang ada. Cerita yang terkenal dari wayang adalah cerita mahabrata dan Ramayana.

Dalang akan memainkan wayang dan di sela-sela music gamelan yang mengiringi terdapat syair-syair Bahasa jawa yang di nyanyikan pesinden.

Sudah di jelaskan di atas bahwa wayang tidak luput dari spiritual. Sesajinya berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng, dan hasil bumi, serta asap-asapan misalnya dupa.

Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap bagian dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat. Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia yang bernilai adiluhung.

Sejarah Wayang Kulit

Sejarah merupakan kejadian masa lalu, dan wayang kulit tidak akan terlepas dai sejarah terutama kerajaan. Masukkan kebudayaan hindi budha ke asia tenggara, sehingga ini memperkuat pernyataan bahwa wayang kulit berkembang mayoritas mengangkat cerita ramayanan dan mahabarata. Namun zaman dahulu semua orang bisa melakonkan wayang tidak harus dalang. Namun sekarang berbeda, yang melakonkan wayang kulit harus dalang.

Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau yang Sudha di keringkan. Kemudian  kulit tersebut di buat menjadi wayang. Agar gerak wayang dinamis,  di bagian siku-siku misalnya lutut, siku lengan, di sambung menggunakan sekrup yang terbuat dari taduk kerbau.

Wayang pada zaman kerajaan di mulai dengan wayang Purwa yang di miliki oleh sri jayabaya (raja 939 M). Wayang Purwa kemudian dikembangkan oleh Raden Panji di Jenggala ditahun 1223 M. Pada tahun 1283 M Raden Jaka Susuruh menciptakan Wayang dari kertas . Wayang hasil ciptaan Raden Jaka ini yang dikenal dengan “Wayang Beber“. Semakin lama Sangging Prabangkara pada tahun 1301 M mengembangkan karakter wayang beber sesuai dengan adegannya.

Kemudian wayang pada zaman kerajaan islam sudah tidak asing lagi dengan Sunan Kalijaga dari 9 wali. Sunan Kalijaga Bersama dengan Joko Said lahir pada tahun 1450, kebanyakan wayang sekarang turunan dari Sunan Kalijaga.

Wayang Beber Kuno yang menggambarkan wujud manusia secara detail dibuat menjadi lebih samar. Karakter seperti Bagong, Petruk, dan Gareng adalah lakon ciptaan Sunan Kalijaga. Lakon-lakon tersebut dibuat sedemikian rupa agar dapat membawa nafas islam pada pertunjukan wayang kulit yang saat itu masih di dominasi kebudayaan Hindu Budha.

 

Terima kasih banyak yaa sudah membaca artikel kami. Semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cari pada artikel ini. Salam hangat dari penulis Pelajarindo.com. Jika artikel kami sangat membantu kalian kami merasa senang sekali. Mari kita lebih giat lagi belajar agar kita mendapatkan apa yang kita mau. Terdapat kolom komentar di bawah, kalian dapat bertanya, memberi respon terkait artikel ini, dan bisa juga memberikan saran bagi penulis kami. Thank you so much, see you next artikel