Teknik Melukis

Posted on

Mempelajari teknik teknik Melukis adalah kewajiban bagi seorang atau calon seniman. Teknik sifatnya menjadi penting ketika ia berperan sebagai dasar sekaligus landasan dalam suatu hal, termasuk di dunia seni lukis.

Dengan memahami teknik dan Cara Melukis yang baik, karya yang dihasilkan juga akan jauh lebih berkualitas.

Sejatinya, jika dijabarkan secara lengkap, banyak sekali teknik seni lukis yang ada dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini, mulai dari teknik dasar, umum hingga yang sering dipakai para maestro seni lukis.

Nah, pada kesempatan kali ini, Senipedia akan menjabarkannya kepada kamu semua.

Namun sebelun lanjut ke pembahasan mengenai Teknik dasar melukis, terlebih dahulu kamu harus mempersiapkan beberapa peralatan dan media dalam melukis, seperti kertas / canvas, cat, kuas, Easel, palet dan sebagainya.

Baca dulu, Peralatan Melukis Lengkap pada artikel ini.

Sehingga mempermudah kamu dalam mempraktekkan teknik yang dipelajari.

Teknik Teknik Melukis Yang Harus Diketahui

Teknik melukis

Secara umum, teknik seni lukis dibagi menjadi beberapa macam, mulai dari teknik dasar penggunaan alat, manajemen media serta kerangka teknis untuk mempermudah proses melukis.

Oke, langsung saja simak ulasannya di bawah ini. Check this out…

1. Lining

Teknik dalam melukis yang pertama adalah Lining, yaitu proses membuat garis panjang horizontal atau vertikal pada media yang digunakan, melalui cat dan bantuan kuas Linear atau Round.

Praktek pembuatan garis memanjang lurus ini merupakan bagian dari teknik awal, yakni pembuatan sketsa.

Meski terdengar sepele, namun Teknik Lining ini cukup susah dilakukan, bahkan bagi seorang seniman senior sekalipun.

Meski seni lukis tak hanya sebatas garis, namun garis tetap diperlukan terutama dalam mencapai detail kecil tertentu dan juga menggunakan alat tertentu pula.

2. Filling

Teknik menyapukan kuas

Melukis adalah proses menciptakan suatu karya yang spektakuler, jadi bukan hanya sekadar menggambar melalui pensil dan pulpen, tapi lebih kepada pendalamannya.

Teknik Filling secara istilah ialah “Mengukir / Mengisi” cat pada suatu bidang dengan bantuan kuas.

Jika ketika menggambar, kita melakukan suatu istilah berupa ‘Arsiran’, namun tidak dalam melukis. Dalam langkah ini, seniman mengisi objek (memoles) lukisan dengan cat yang disapukan oleh kuas.

Hasil teknik ini ditentukan oleh jenis kuas yang digunakan, antara kuas basah atau kering.

Selain itu, teknik dalam penyapuan kuas juga harus diperhatikan, karena besar-kecilnya tekanan yang diterima kertas / canvas, serta ketebalan cat pada kuas juga sangat berpengaruh.

Sapukan kuas dengan cara menyikat perlahan, bukan digosok seperti penggunaan pensil / pulpen.

Untuk penggunaan kuas basah atau kering, bisa melalui panduan sebagai berikut :

2.1. Kuas Basah

Kuas basah menggunakan campuran cat dengan pengencer seperti tiner, minyak tanah atau solar sesuai kadar sepantasnya.

Cat seperti ini akan leboh cepat menutupi bagian-bagian objek lukisan pada permukaan canvas. Seberapa banyak cat yang diserap kuas juga harus diperhatikan.

2.2. Kuas Kering

Penggunaan kuas kering adalah dengan cat yang tidak menggunakan pengencer, yakni cat murni.

Kuas kering umumnya digunakan pada tahap akhir (finishing), berguna untuk menutupi bagian-bagian yang buram dari hasil kuas basah di tahap awal, karena umumnya sudah mengering dan sedikit buram.

Seperti teknik mengecat pada umumnya yang sering dilakukan pada tembok atau dinding, implementasi kuas kering setelah dioles dengan cat, oleskan terlebih dahulu pada palet agar ketebalan yang dihisap kuas bisa berkurang.

Karena umumnya, penggunaan kuas kering hanya memerlukan sedikit cat karena sifatnya ‘mencover’.

3. Cross-Hatching

Teknik dalam Melukis selanjutnya adalah Cross-Hatching, yaitu penggunaan kuas dengan melakukan gerakan menyilang (huruf X) atau lebih mirip karakter “&”. Intinya, teknik ini tidak mengutamakan bentuk, melainkan simbol.

Tujuannya adalah bisa membentuk impresi subjek yang cepat pada lukisan.

Meski terlihat sepele dan tidak begitu penting, namun teknik ini bisa menciptakan hasil lukisan yang lebih realistis.

Contohnya Basuki Abdullah, seniman besar Indonesia yang menggunakan teknik ini dalam menggambar awan, sehingga terlihat lebih asli.

Teknik ini menggunakan kuas basah dengan kemampuan seniman yang memadai.

4. Blending

Cara mencampur dua warna cat

Blending adalah teknik seni lukis yang menggabungkan dua atau lebih warna sekaligus ke atas permukaan kanvas, dengan tujuan untuk mendapatkan efek gradasi, yang umumnya digunakan untuk keperluan shading dan highlight.

Gradasi warna sendiri merupakan perubahan atau pengembangan warna yang terjadi, ketika dua warna digabungkan dalam suatu bidang tertentu.

Teknik ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode kuas basah maupun kering.

5. Smudging

Jika diartikan ke bahasa Indonesia, maka Smudging adalah ‘Noda’. Nah, sesuai dengan manamya, Teknik Smudging adalah penghapusan tepian cat pada objek lukisan menggunakan jari tangan, ketika cat masih basah.

Dalam artian, teknik ini sisebut pula perapian setelah mengecat.

Di sisi lain, Smudging juga merupakan metode lain untuk menghadirkan gradasi warna, dengan hanya satu warna di atas warna yang lain yang sebelumnya sudah mengering.

Tujuan lain dari teknik ini adalah menciptakan efek fading pada cat tersebut.

6. Masking

Teknik masking dalam melukis

Teknik ini disebut juga Stensil. Masking adalah teknik melukis dengan cara menempelkan Masking Tape (Selotip), atau lebih mudah disebut ‘Cetakan’ ke permukaan media lukis, agar cat yang disapukan hanya menutupi bagian dalam Stensil saja, dalam artian tidak menyentuh bagian lain.

Nah, untuk meminimalisir teknik Smudging di atas, maka Stensil ini sangat cocok diterapkan, karena kemungkinan cat akan meluber ke area lain sangat kecil, sehingga kamu tidak perlu merapikan bagian tepi lukisan dengan jari tangan lagi.

Umumnya, kuas yang digunakan dalam teknik ini adalah kuas mop atau kuas stensil yang berbentuk seperti kuas blush-on.

Kuat tersebut nantinya digunakan untuk menekan cat ke bagian tepi selotip, sehingga cat menjadi rata. Namun, harus dilakukan dengan hati-hati juga.

7. Tepian (Hard & Soft Edge)

Menyisakan sebagian dari tepian objek agar lembut atau tajam merupakan suatu teknik vital yang perlu diperhatikan untuk menciptakan lukisan yang baik.

Umumnya, bagian objek yang gelap dan berbayang (shading) perlu tepian yang halus. Di sisi lain, bagian highlight perlu tepian yang tajam.

Bagian fotografi yang fokus harus menggunakan tepian tajam, kemudian bagian blurnya dibuat halus.

Kombinasi tepian yang halus dan tajam akan menciptakan karya lukis yang semakin realistis dan dinamis.

Kesalahan tepian yang tajam diseluruh bagian objek adalah salah satu kesalahan pelukis pemula yang sering terjadi.

Sebaliknya, tepian yang terlalu halus diseluruh permukaan objek adalah kesalahan yang biasa terjadi pada penggunaan media digital.

8. Glazing

Teknik seni lukis

Glazing adalah teknik dalam melukis, dengan mewarnai lukisan sebelumnya dengan cat yang sedikit tipis dan terlihat transparan, tujuannya adalah untuk menyatukan semua warna dasar yang dilapisinya.

Teknik ini umumnya digunakan untuk kerangka teknik lukis yang disebut dengan underpainting.

Di sisi lain, teknik Glazing juga bisa diimplementasikan pada lukisan yang kontrasnya terlalu tinggi.

Namun perlu diperhatikan, bahwa Glazing akan meminimalisir tone terang pada bagian highlight, sehingga bagian itu diperlukan cat tambahan sesudahnya.

9. Scumbling

Scumbling adalah teknik penggunaan kuas yang berfungsi untuk menutupi tekstur kanvas yang menonjol.

Caranya dengan membubuhkan sedikit cat pada kuas kering, kemudian dilapkan ke bagian yang dituju.

Pengolesannya dilakukan secara melayang, sehingga hanya sebagian tekstur yang terkena.

Pada teknik lain, Scumbling juga bisa diterapkan pada bagian permukaan dengan cat yang separuh kering, sehingga menimbulkan kesan transparan dengan sedikit bubuhan cat baru diatasnya.

Teknik ini biasa dilakukan oleh maestro seni lukis atau seniman yang profesional.

10. Impasto

Tips melukis untuk pemula

Teknik Melukis selanjutnya bernama Impasto, yang menggunakan cat pekat untuk menghasilkan mode 3G atau marka kuas yang kontras.

Pada awal kemunculan teknik ini, Impasto biasanya dilakukan setelah tahap Underpainting selesai.

11. Sgraffito

Teknik Sgraffito adalah suatu teknik dalam seni lukis yang implementasinya dengan menutupi permukaan lukisan yang terang dengan cat gelap, kemudian dikorek kembali menggunakan bagian pangkal kuas atau pisau lukis.

Tujuannya adalah untuk menghadirkan kembali bagian terang yang tertutupi. Biasanya, teknik ini dipakai saat pen-detail highlight rambut yang sulit dijangkau oleh jenis kuas apapun.

12. Dabbing

Cara mencocolkan cat dengan kuas

Dabbing dalam salah satu teknik dalam melukis yang menggunakan marka kuas, dengan mencocolkan cat sedikit demi sedikit pada objek lukisan yang sedang dibuat, melalui susunan marka yang sedemikian rupa.

Teknik Dabbing juga menyertai keperluan shading dan highlight melalui gradasi, dengan menggunakan marka kuas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ini disebabkan karena perbedaan warna pada marka kuas, sehingga jika dilihat seakan-akan seperti warna yang lain.

Contohnya, marka 1 berwarna merah dan marka 2 berwarna kuning. Jika dibuat dalam kuantitas yang banyak, maka warna yang dihasilkan seperti warna oranye.

13. Washing

Teknik washing umumnya digunakan pada saat melukis di media kertas, implementasinya dengan cat air yang kandungan pengecernya lebih banyak ketimbang cat itu sendiri, sehingga kesannya terlihat lebih transparan.

Namun teknik Washing kurang cocok diterapkan saat melukis pada media Akrilik, karena akan mengurangi daya rekat. Di sisi lain, teknik ini menyisakan warna yang lebih pekat di sisi tepian pada Watercolor.

14. Splatter

Cara mencipratkan cat lukis

Teknik Melukis Splatter ialah mencipratkan cat pada permukaan objek lukisan yang dibuat di canvas. Umumnya, teknik ini dipakai pada lukisan abstrak. Untuk penggunaan yang lebih maksimal, umumnya seniman lebih memilih sikat gigi bekas sebagai alat untuk menggunakannya.

15. Dripping

Dripping merupakan teknik dalam seni lukis dengan cara meneteskan cat langsung ke media lukis. Hasil yang diciptakan umumnya bergantung pada ketinggian tempat penetesan. Pada pengguna canvas, bisa langsung diteteskan untuk menciptakan efek seperti air mata.

Hal yang mempengaruhi hasil dari teknik Dripping ini adalah tingkat kekentalan dari cat. Untuk itu, sebelum memakai teknik ini, baiknya pahami terlebih dahulu komponen-komponen dari cat.

Teknik Seni Lukis Secara Garis Besar

Teknik dasar melukis

Tiap-tiap seniman memang diwajibkan untuk memahami istilah, cara kerja dan manfaat yang diberikan oleh penerapan teknik dalam melukis ini, demi mendapatkan hasil yang maksimal.

Begitu pula, setiap pelukis juga pasti memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri dalam pola dan gaya ia melukis, termasuk teknik yang ia pakai. Nah, di bawah ini adalah beberapa Teknik dalam seni lukis secara umum :

1. Aquarel

Teknik ini dilakukan dengan menggunakan cat air dan kuas, kemudian disapukan secara perlahan sehingga terlihat transparan. Teknik ini bisa mengkombinasikan berbagai warna sesuai kehendak seniman.

2. Plakat

Teknik ini dilakukan dengan cara pengolesan secara tebal, sehingga menghasilkan warna yang padat dan tebal. Teknik plakat umumnya menggunakan cat poster, cat akrilik ataupun cat minyak. Teknik ini mayoritas dilakukan oleh maestro yang profesional.

3. Spray

Secara umum, teknik ini menggunakan cat berbagan cair, dengan memanfaatkan alat bernama Sprayer. Para seniman senior sering menerapkan teknik ini untuk menciptakan hasil karya reklame visual.

4. Pointilis

Sesuai dengan namanya, teknik ini dijalankan dengan cara membuat unsur titik-titik pada media lukis menggunakan kuas. Dibutuhkan kesabaran yang tinggi agar bisa menyelesaikan sebuah objek lukisan.

5. Tempera

Penggunaan teknik ini diaplikasikan pada dinding atau tembok, ketika dindin dan tembok masih basah, sehingga cat yang disapukan bisa menyatu dengan tekstur permukaan dinding. Lukisan ini juga dikenal dengan nama Mural.

6. Kolase

Teknik kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan.

7. Mozaik

Teknik Mozaik sering kita lihat hasilnya di dinding, lantai hingga langit-langit kamar / rumah. Ide yang biasa muncul mulai dari yang abstrak hingga realis.

Pengerjaannya biasanya dengan menempelkan benda-benda seperti batu, pecahan kaca berwarna dan lain sebagainya. Karya seperti ini banyak ditemukan di India, Mesir atau Tiongkok.

8. Campuran

Teknik ini adalah perpaduan antara teknik kuas kering dan basah, seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Dengan teknik ini, kita bisa menutupi yang terlalu kering dengan cat basah, begitu pula sebaliknya.

Teknik Dasar Melukis, Ayo Kita Mulai!

Teknik seni lukis secara umum

Setelah memahami keseluruhan mengenai Teknik Melukis di atas, tentu niat kamu ingin menjadi seorang seniman semakin besar, tentu saja kamu membutuhkan langkah dan edukasi dasar mengenai darimana harus memulai.

Nah, sebagai panduan inti, silakan simak beberapa pilihan di bawah ini mengenai Teknik-teknik dasar sebelum melukis suatu objek :

1. Blocking-In

Ini adalah teknik umum yang digunakan dalam banyak genre seni lukis. Teknik ini dijalankan dengan memulai Langkah-Langkah sederhana terlebih dahulu, seperti penyelesaian sketsa, pembuatan garis bantu dan sejenisnya.

Kemudian, dilanjutkan dengan memakai cat tipis dengan kuas, yang dijadikan panduan untuk penyelesaian lebih detail. Intiny, teknik melukis Blocking-in ini adalah membuat karya dengan cara perlahan dan penuh sabar, serta cocok bagi pemula.

2. Drawing To Painting

Sesuai dengan namanya yakni menggambar dahulu baru melakukan proses pengecatan. Untuk menerapkan teknik ini, maka seniman akan menggambar sketsa objek dengan pensil di permukaan kanvas terlebih dahulu.

Namun perlu diperhatikan bahwa, jenis pensil dan markanya harus menyesuaikan dengan tujuan akhir. Karena ada beberapa jenis cat yang tidak bisa menutup bekas sketsa hasil pensil dengan sempurna.

3. Underpainting

Underpainting adalah salah satu teknik melukis yang dimulai dengan warna monokrom terlebih dahulu, kemudian barulah dilanjutkan dengan penggunaan teknik Glazing.

Pada tahap akhir, disudahi dengan teknik Scumbling pada bagian highlight. Teknik ini lebih sering dilakukan dengan cat minyak, namun ada pula sebagian seniman yang menggunakan cat akrilik.

4. Alla Prima

Teknik terakhir bernama Alla Prima yang dikenal juga dengan nama wet on wet, yaitu menggunakan cat minyak secara terus-menerus selama keadaan cat masih basah. Dalam implementasinya, teknik ini banyak menggunakan blending dan scumbling.

Yuk, baca juga artikel Cara Menggambar Bunga ini.

Penutup Teknik Lukis

Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai Panduan dan Teknik Melukis beserta penjelasan dan gambar. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat bagi kamu yang hendak memulai dan bercita-cita menjadi seorang maestro seni lukis. Terima kasih. (Ref).