13 Tari Tradisional BANGKA BELITUNG dan Penjelasan Lengkap

Posted on

TARI TRADISIONAL BANGKA BELITUNG – Hai semuanya, kembali lagi bersama Admin Senipedia. Pada kesempatan ini, saya akan kembali mengulas mengenai kesenian tari, dan kali ini berfokus pada kumpulan Tari daerah Bangka Belitung dan maknanya.

Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam dan budaya dan tak terbantahkan. Tersohor dengan negeri seribu pulau, kenyataan ini tentunya melahirkan berbagai budaya dan tradisi, tidak terlepas diantaranya adalah Tari Tradisional asal Bangka Belitung, yang ada di Sumatera.

Bangka Belitung adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, dimana terdiri dari dua pulau besar yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung, serta beribukota Pangkal Pinang, dengam total luas daerah 18.725,14 km², dan total populasi 1.368.978 Jiwa (2015). (Wikipedia).

Tari Tradisional Bangka Belitung dan Penjelasan

Selain jenis Tari, Kesenian yang ada juga cukup beragam dan terkenal, mulai dari rumah dan pakaian adat, senjata tradisional, budaya, Lagu Tradisional Bangka Belitung dan lainnya. Namun pada artikel ini, saya kita fokus membahas mengenai Tarian Adat Bangka Belitung. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Tari Men Sahang Lah Mirah

Tarian yang pertama bernama Tari Men Sahang Lah Mirah. Sebagai suatu daerah yang kaya akan Lada putih (Sahang), tari ini menjadi simbol kebahagiaan dan perayaan mereka dalam rangka mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Tarian ini menjadi media dalam memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga lama-kelamaan menjadi inspirasi untuk mengembangkan tarian ini. Di sisi lain, juga menjadi pengingat bagi warga Bangka Belitung bahwa mereka memiliki hasil alam yang kaya.

2. Tari Campak

Tari daerah bangka belitung
Tari Campak Bangka Belitung | KameraBudaya.com

Tari Tradisional Bangka Belitung selanjutnya bernama Tari Campak, diperkenalkan oleh Nek Campak yang dibawanya dari Riau. Filosofi tarian ini adalah gambaran kegembiraan dan keceriaan, para pemuda dan pemudi lajang di Provinsi Bangka Belitung.

Tarian ini dibawakan oleh kaum pria dan wanita, dengan totalitas gerakan yang mengekspresikan kegembiraan. Selain itu, Fungsi Tari Campak ini juga dijadikan syukuran kala panen tiba, serta sering dibawakan dalam berbagai acara adat dan sosial, seperti perpisahan, pernikahan, pentas seni dan lain sebagainya.

3. Tari Sepen – Tarian Daerah Bangka Belitung

Jika di Sumatera Barat ada Tari Pasambahan, maka di Bangka Belitung ada Tari Sepen, yang dipentaskan untuk menyambut kedatangan tamu dan tokoh terhormat yang berkunjung ke daerah mereka. Secara keseluruhan, tarian ini identik dengan gerakan pencak silat.

Jika dilihat lebih dalam, gerakan-gerakan dan alunan musik pengiring sangat identik dengan budaya Melayu. Tari Sepen awalnya dimainkan oleh sepasang pria dan wanita, namun kini telah dimainkan secara bebas tanpa penentuan jumlah penari.

Gerakan paling menonjol adalah tepuk tangan, dengan lekukan dinamis dan lincah tanpa keluar dari irama musik pengiring. Formasi antar penari yang berpindah dan bergerak cepat, menjadikan tarian ini semakin enak dipandang dan ditonton.

4. Tari Beripat

Berikutnya bernama Tari Beripat, atau disebut juga Beripat Beregong. Tari Tradisional Bangka Belitung yang satu ini sejatinya bukanlah sebuah tarian, melainkan pertunjukkan akrobatik yang terkesan membahayakan, dan hanya dimainkan oleh orang-orang terpilih.

Tarian ini menggunakan properti rotan sebagai pelecut satu sama lain, dimainkan oleh dua orang pria yang menggunakan celana panjang tanpa baju. Dimainkan oleh pria saja karena sangat berbahaya, makanya tidak diperbolehkan oleh kaum wanita.

Karena adanya unsur musik pengiring dalam pertunjukkannya, maka dimasukkan dalam kategori seni tari. Uniknya lagi, tarian ini dipandu oleh seorang wasit, yang nantinya akan jadi penentu siapa pemenangnya, dengan penilaian penari mana yang mendapat luka paling sedikit.

Tari Beripat diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan pertama di Bangka Belitung, dan hingga kini masih terus dilestarikan. Awalnya dimainkan untuk meningkatkan sportivitas antar kampung, namun kini telah dijadikan sebagai sarana hiburan juga.

5. Tari Sekapur Sirih

Tarian adat bangka belitung
Tari Sekapur Sirih Bangka Belitung | IndonesiaKaya.com

Hampir semua daerah memiliki tarian yang ditujukan untuk menyambut tamu, begitu pula Bangka Belitung dengan Tari Sekapur Sirih mereka. Tarian ini dimainkan oleh 10 hingga 12 orang, dengan laki-laki 2 orang di barisan paling belakang.

Seperti biasa, penari membawakan sirih dalam bejana, sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu. Sirih tersebut akan disuguhkan ketika telah sampai ke hadapan tamu. Gerakan lain adalah adegan penaburan bunga yang bertujuan untuk menolak bala.

6. Tari Pendulang Timah

Tari Daerah Bangka Belitung berikutnya bernama Tari Pendulang Timah. Tarian ini bercerita tentang aktivitas mendulang timah yang biasa dilakukan oleh masyarakat lokal. Tari ini adalah hasil kreasi dari Sanggar Tari Belitong Lesong Batang, dari Kelurahan Lesung Batang.

Umumnya, tarian ini dimainkan oleh belasan hingga puluhan pria, dengan mengenakan celana pendek tanpa baju. Badan mereka dihiasi campuran kaolin dan bahan pewarna kue dari aneka warna. Tari hiburan ini sangat populer dan terkenal di daerah tersebut bahkan secara nasional.

7. Tari Gi Ke Aik – Tari Tradisional Bangka Belitung

Selanjutnya bernama Tari Gi Ke Aik, yang merupakan hasil dari kreasi Sanggar Seni Sepintu Sedulang. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas dan rutinitas masyarakat setempat, khususnya kaum wanita.

Gerakannya tersusun dan terstruktur dengan apik, mendeskripsikan kegiatan para wanita di pagi hari, mulai dari berbondong-bondong menuju sungai untuk mencuci, mandi dan diakhiri dengan membawa air ketika pulang.

8. Tari Chiat Ngiat Pan

Tarian khas babel
Tari Chiat Ngiat Pan Bangka Belitung | Facebook.com

Tari Tradisional Bangka Belitung selanjutnya bernama Tari Chiat Ngiat Pan. Sedikit berbeda dari beberapa tarian di atas, Chiat Ngiat Pan diambil dari bahasa Cina yang artinya “perayaan pertengahan bulan ke-tujuh”, khususnya untuk etnis Tionghoa.

Gerakan dalam tarian ini menggambarkan cerita tentang Sembahyang Rebut. Setelah usai, maka akan dilakukan lelang payung dan pembakaran patung Dewa Ahirat Thai Se Ja, yang menandakan bahwa arwah yang berada di akhirat telah kembali ke dunia.

9. Tari Serimbang

Tari khas Bangka Belitung berikutnya bernama Tari Serimbang, yang populer dengan lagu pengiringnya berjudul timang burong atau Timang burung, dimana alat musik pengiringnya terbuat dari dawai. Fungsi dari tarian ini masih ditujukan untuk menyambut tamu.

Tari Serimbang dimainkan oleh 5 orang penari, dengan busana berwarna merah yang dilengkapi dengan selendang. Tarian ini bercerita tengang kegembiraan segerombolan burung, serta dijadikan pembuka tradisi Perang Ketupat dari Kecamatan Tempilan, Bangka Belitung.

10. Tari Kedidi

Tari Tradisional Bangka Belitung berikutnya bernama Tari Kedidi. Kedidi sendiri merupakan nama seekor burung berbulu putih, paruhnya seperti bebek dan ekornya bisa bergoyang-goyang, yang kemudian menjadi inspirasi dari nama dan identitas tarian ini.

Untuk fungsinya sendiri, Tari Kedidi dijadikan sarana hiburan masyarakat setempat, dimainkan oleh 5 hingga 10 orang, pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya, oleh kaum remaja pria dan wanita, dengan perpaduan gerak dinamis, silat dan alunan musik yang kencang.

11. Tari Sambut – Tari Khas Bangka Belitung

Tari tradisional babel
Tari Sambut Bangka Belitung | BeritaInspiratif.com

Berikutnya bernama Tari Sambut. Sesuai dengan namanya, tarian ini diperagakan untuk menyambut tamu dan tokoh penting / terhormat, yang berkunjung ke Bangka Belitung. Tarian ini dimainkan oleh pria dan wanita, dengan ekspresi penuh kegembiraan dan rasa bangga terhadap tamu yang berkunjung.

12. Tari Taber Laot

Tarian Daerah Bangka Belitung berikutnya bernama Taber Laot. Tarian ini sebenarnya lebih sebagai tradisi / upacara adat, dalam rangka menolak bala dan musibah, serta mengusir roh halus yang jahat. Tari / tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu dan terus dilestarikan.

13. Tari Bahtera Bertiang Tujuh

Yang terakhir bernama Tari Bahtera Bertiang Tujuh. Tidak banyak informasi yang bisa digali dari tarian ini, yang jelas, Tari ini bercerita tentang kapal layar dengan tujuh tiang mengarungi samudera pada kisaran abad ke-12.

BACA JUGA :

Penutup Tari Tradisional Bangka Belitung

Bangka Belitung merupakan gabungan dua pulau besar di daerah Sumatera, yang memiliki kekayaan alam baik darat maupun laut, serta tradisi dan budaya yang melimpah. Untuk itu, tidak ada alasan untuk tidak menjaga dan melestarikannya.

Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai kumpulan Tari Tradisional Bangka Belitung beserta Penjelasan dan beberapa gambarnya. Semoga bisa menjadi referensi utama bagi kamu, yang sedang mencari informasi tentang Tari Tradisional Indonesia. Terima kasih.