10+ Puisi tentang Toleransi Beragama di Indonesia

Posted on

Puisi Tentang Toleransi Beragama – Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, pastikan dulu bahwa kamu adalah individu yang menjunjung tinggi perbedaan kepercayaan, karena disini saya akan menyajikan beberapa Puisi tentang Toleransi Beragama, yang pastinya akan menyejukkan hati dan ketenangan jiwa. Oke lanjut.

Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan suku dan budaya. Oleh karenanya, menghasilkan banyak sekali keanekaragaman, termasuk 6 agama besar yang terus tumbuh dan berkembang, yakni Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katolik dan Kong hu Chu.

Dari beberapa agama tersebut, terdapat pula perbedaan dari segi tempat dan tatacara beribadah, pola hidup, kebudayaan religi, ajaran keagamaan dan sebagainya. Semuanya hidup berdampingan dan berjalan apa adanya.

Untuk itu, keharmonisan antar Agama adalah tugas dan kewajiban kita untuk menjaganya, dengan menegakkan toleransi antar agama serta rasa harga-menghargai satu sama lain. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam prakteknya, termasuk salah satunya dalam bentuk Puisi Perbedaan Agama.

Oleh karena itulah, disini Admin Senipedia akan merangkum beberapa Puisi Tentang Toleransi Beragama , untuk teman-teman pembaca semua. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap kepercayaan sendiri, dan semakin menghargai kepercayaan orang lain.

Sebenarnya, tema #Puisi Toleransi dalam Beragama ini sudah banyak sekali diterbitkan, baik dari para seniman nasional, maupun para penulis-penulis handal di blog/website, yang bisa diakses gratis via internet.

Kumpulan Puisi Toleransi Beragama Terbaik

Namun disini, kumpulan Puisi tentang Perbedaan Agama yang akan saya ulas, sebagian besar adalah Ciptaan Saya sendiri. Jadi, bila pembaca kurang berminat atau merasa tidak suka, saya terlebih dahulu memohon maaf. Oke, kalau begitu, silakan disimak di bawah ini :

~ Toleransi dan Kedamaian

Ini islamku, adakah kau tahu perasaanku,
Saat mendengar Lantunan Lembut suara Adzan?
Hai Nasraniku, Bagaimana perasaanmu,
Saat suara Lonceng menyapa telingamu?

Hidup berdampingan,
Namun tak saling menyerang,
Hidup bersebelahan,
Kasih sayang tak pernah pudar.

Aku dengan Masjidku,
Kau dengan Gerejamu,
Berjalanlah diatasnya dengan damai,
Jangan menyinggung jangan pula bercerai.

Cengkrama tak meninggikan,
Obrolan tak membelah,
Hidup aman dan tentram,
Di setiap siang dan malam.


~ Indahnya Perbedaan

Kita hidup di tanah sejarah,
Tanahnya para Sultan dan Raja,
Masa lalu milik pendahulu,
Masa depan milik generasi baru.

Wahai para pembawa berita,
Telah berkabar pada cakrawala,
Atas apa yang telah tercipta,
Di bumi pertiwi yang tercinta.

Berbeda golongan dan agama,
Islam, Hidu, Kristen dan Budha,
Bersatu dalam Nusantara,
Untuk negeri makmur nan sentosa.

Berbeda Suku dan Budaya,
Minang, Batak, Dayak, Toraja,
Membahu asa ke seberang sana,
Demi bangsa yang sejahtera.


~ Antara Putih dan Merah

Antara Putih dan Merah,
Antara darah dan sejarah,
Mereka bangun persatuan bangsa,
Dengan gagah dan bijaksana.

Ada Islam, Kristen dan Hindu,
Ada Katolik, Budha, Kong hu Chu,
Walau berbeda tetaplah satu,
Itu harapan para pendahulu.

Ini negeri berlian dan emas,
Ciptakan damai hilangkan beringas,
Semua sama tanpa minoritas,
Demi kesan indah membekas.

Hari ini hingga seterusnya,
Tetaplah jaga Toleransi beragama,
Mari bersama bertenggang rasa,
Kemi keutuhan Indonesia.


~ Ego dan Perpecahan

Sejatinya begitu miris,
Ibarat seekor semut yang seorang diri,
Ingin menguasai dunia,
Pantaskah? Tentu tidak.

Begitulah manusia yang berjalan di bumi.
Rasa angkuh dan arogan menyelimuti,
Tak hanya inginkan tahta atau harta,
Namun juga pecahnya antar agama.

Harapan dan do’a terus kukirim,
Dengan Menyebut Nama Tuhan,
Manakala panas berganti dingin,
Malam berganti siang.

Semoga Indonesia tetap bersatu,
Menjaga kedaulatan juga toleransi,
Untuk bangsa yang lebih maju,
Dalam pangkuan ibu Pertiwi.

Baca juga : 10+ Puisi Kenangan dengan Mantan


~ Pecah setiap Sudut

Di susut sana,
Para penguasa berebut mahkota,
Hingga menumpahkan darah,
Sampai melayangkan nyawa.

Di sudut satu lagi,
Yang bagak tunjukkan taring,
Buang cinta di ujung kelingking,
Tanpa kasih tanpa peduli.

Di sudut ujung,
Para pendamba tegakkan kepala,
Atas apa yang mereka punya,
Hingga melupakan Toleransi beragama.

Haruskah semua ini terjadi?
Haruskah senyum keping mengering?
Hingga matahari menyongsong pagi,
Semoga Indonesia tetap bersanding.


~ Saudaraku, dengarlah…

Di setiap senja berlalu,
Aku sematkan sepucuk do’a,
Untuk seluruh sanak dan saudara,
Di atas tanah Indonesia.

Saudaraku, dengarlah syairku,
Jangan butakan mata hatimu,
Jangan tulikan telingamu,
Jangan bisukan mulutmu.

Yang terjadi telah berlalu,
Saatnya kita wujudkan rindu,
Untuk Indonesia yang bersatu,
Tanpa duka tanpa haru.

Saudaraku, dengarlah harapku,
Meski kepercayaan kita berbeda,
Kita tetaplah satu,
Meski agama tak sama,
Kitalah penerus pendahulu.

Saudaraku, renungkan asaku,
Jagalah toleransi ini,
Agamaku dan agamamu,
Hilangkan resah diri dan sakit hati,
Demi hari esok yang lebih berseri.


Puisi Tentang Toleransi Indonesia

Puisi tentang toleransi di Indonesia
Puisi tentang toleransi di Indonesia

~ Apa itu Perbedaan ?

Apa itu perbedaan ?
Jalan untuk menghancurkan,
Pintu untuk menjerumuskan,
Atau saling meninggikan derajat ?

Apa itu perpisahan ?
Kelemahan yang lain,
Pembutaan hati nurani,
Atau bahkan sarana ego diri ?

Teman,
perbedaan adalah kelengkapan,
Perbedaan adalah persatuan,
Perbedaan adalah kemenangan.

Belajarlah darinya,
Bahwa tanpa adanya perbedaan,
Hidup takkan terasa indah,
Hidup takkan berkesan.

Tak perlu menegakkan kepala,
Untuk merendahkan yang lainnya,
Indonesia bukti keberagaman,
Bukan tempat berselisih paham.


~ Asa Pendahulu

Indonesia,
Seuntai negeri para sultan,
Sekeping tanah para raja,
Sepercik air para pelayar.

Kita,
Adalah para generasi,
Para penerus bangsa sejati,
Kitalah yang kan memahami,
Apa itu arti perbedaan.

Jangan kau pecah, jangan kau belah,
Pada Tuhan kita berserah,
Bukan membabi buta dalam serakah,
Hingga sampai menumpahkan darah.

Jagalah harap para pendahulu,
Wujudkan, jangan kau ingkari,
Untuk menciptakan toleransi,
Atas apa yang telah diberi,
Menjemput kebahagiaan sejati.

Simak Pula : 10+ Puisi Tentang Indonesia


~ Kekayaan Hidup

Sabang sampai Merauke,
Sumatera hingga Papua,
Membentang Ribuan Gugusan Gunung,
Milyaran butiran pasir,
Ratusan ribu hektar hutan hujan.

Tak terbantah dan tak ter-elak,
Olehnya, ribuan suku dan budaya,
Hadir di tengah-tengah kehidupan,
Memberi warna, memberi asa,
Menciptakan perbedaan istimewa.

Kekayaan yang tak satu negarapun punya,
Hanya kita, bangsa Indonesia,
Bangsa yang merdeka, berdikari,
Tetap satu meski berbeda-beda.

Hai kita para penerus,
Tetap jaga tetap diurus,
Sepenuh jiwa melestarikan,
Sekuat tenaga mengorbankan,
Untuk persatuan dan kesatuan,
Marilah…


~ Yang Terindah

Kau tahu,
Apa yang lebih indah,
Dari Laut berpasir putih ?
Dia lah Perbedaan,
Yang berakhir menyatukan.

Tidakkah kau tahu,
Yang lebih nikmat,
dari minum air dingin kala haus ?
Itulah lantunan tanda peradaban.

Bagaimana kamu bisa lupa,
Bahwa yang tersegar,
Dari angin sepoi-sepoi,
Itulah toleransi dalam beragama.

Sejak itu sadarilah,
Yang lebih pahit dari empedu,
Adalah masa dimana,
Agama menjadi bahan olok-olok,
Menjadi pembanding, pembeda,
Serta peninggi derajat seseorang.


~ Kemana ?

Pagi ini,
Sang surya pancarkan sinarnya,
Menembus angan nan membelenggu,
Dibalik tirau, silaumu memukau,
Ingatkan masa indah,
Saat perbedaan memberi warna.

Sore ini,
Jingga mulai mengibar,
Memberi kabar gembira,
Pada siang yang letih,
Keringat dan perih,
Atas waktu yang terjalin.

Malam ini,
Bintang genit mulai mengedip,
Mengingatkan pada masa lalu,
Dimana anak-anak bermain riang,
Mengisi jerihnya hari,
Tanpa memandang kasta,
Tanpa mengangkat derajat,
Tak mengenal minoritas,
Tak acuhkan perbedaan.
Semuanya satu.

Namun pagi datang lagi,
Aku bertanya pada Dhuha,
Kemana semua itu,
Kemana semua yang kuceritakan semalam?
Hanya sampai disitu? Begitu saja pudar?
Begitu cepatkah? Kamu tak tahu ini perih?

Mengapa banyak dari mereka,
Yang tersenyum jahat karena status?
Yang menatap sinis karena berbeda?
Yang meninggikan kodrat bawaan?
Ketahuilah,
Aku benci ini.

Baca juga : 10+ Puisi Cinta dalam Diam


Penutup

Keanekaragaman yang ada di Indonesia meliputi suku, bangsa, budaya dan agama. Dari 4 elemen ini, menjadikan kita sebagai salah satu negara Multikultural di dunia. Oleh karenanya, telah menjadi tugas kita untuk menjaganya dari berbagai macam perpecahan.

Keunikan yang kita miliki sejatinya telah menjadi kebanggaan, sekaligus pembeda dalam hal positif, dari bangsa-bangsa lain di dunia sejak zaman dahulu. Untuk itu, marilah bersama-sama untuk menjaga kesatuan dan persatuan.

Demikianlah, Puisi tentang Toleransi Beragama menyentuh hati dan menyejukkan jiwa. Semoga bida menjadi pemicu, sekaligus pemercik kesadaran dan semangat bagi diri pribadi, dalam menghargai setiap perbedaan kepercayaan. (Ref).

Puisi Toleransi Beragama