93+ Pantun untuk Sahabat Sejati, Teman Lama, Sindiran, Dll

Posted on

Pantun untuk Sahabat – Pastinya, kamu punya seorang sahabat kan ? Baik itu sahabat baik, teman dekat, teman yang selalu ada dikala senang dan susah, teman-teman sewaktu kecil maupun saat sekolah, bahkan teman penghianat atau yang menikam dari belakang, bukan ?

Pastinya punya dong. Nah, jika kamu ingin mengungkapkan rasa terima kasih, balas budi, rasa ingin selalu bersama, untuk saling menjaga perasaan dan lainnya, kamu berada pada artikel yang tepat.

Karena, di artikel ini Senipedia akan merangkum secara lengkap tentang Kumpulan Pantun Untuk Sahabat sejati , teman baik, dan lain-lain.

Tak ada manusia di muka bumi yang yang tidak memiliki seorang teman atau sahabat. Di sisi lain, kodrat seorang manusia adalah kenyataan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Itulah mengapa, manusia merupakan makhluk yang hidup secara berkelompok, karena memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.

Nah, oleh karena itu, pasti banyak kisah dan kenangan dengan yang namanya sahabat, baik kenangan berkesan, sedih, bahagia, lucu, bahkan benci.

Dan untuk mengekspresikannya, salah satu cara terbaik adalah lewat Pantun tentang Sahabat di bawah ini, karena memang itulah yang akan saya bagikan untuk pembaca semua di artikel ini.

Kumpulan Pantun untuk Sahabat

Oke, kalau begitu, tak perlu berlama-lama lagi, silakan simak beberapa Koleksi Pantun untuk Sahabat Sejati di bawah ini, dan tema lainnya. Semoga bisa terhibur dan menjadi referensi pantun yang bisa dikirimkan kepada teman-teman kalian semua. Check this out..

1. Pantun untuk Sahabat Sejati

Seperti yang saya singgung di atas, setiap manusia pasti memiliki sahabat baik dalam hidupnya, baik kalian begitu pula saya. Biasanya, kita dengan mereka akan melalui suka dan duka secara bersamaan.

Nah, untuk itu, sudah saatnya kita “menggoda” ataupun “memuji” mereka, dengan mengirimkan beberapa Pantun tentang Sahabat Sejati di bawah ini :

Para pejuang medan Padri,
Mereka berjuang tanpa pamrih,
Jadilah sahabat abadi,
Kala senang maupun sedih.

Ada miskin dan si kaya,
Di mata Tuhan semua sama,
Biar hidup seadanya,
Namun sahabatku luar biasa.

Putih warnanya tepung tapioka,
Tepuk-tepuk jadikan roti,
Hidup terasa lebih bermakna,
Saat sahabat ada di sisi.

Mendung-mendung si cuaca,
Datangkan kilat juga petir,
Kita lewati suka dan duka,
Meski dunia tak lelah mencibir.

Tebal tajam si besi belang,
Asah dia jadikan pahat,
Ada cinta yang tak lekang,
Dari kita sesama sahabat.

Jalan-jalan ke Yogyakarta,
Sampai disana main trampolin,
Meski sering bercekcok kata,
Namun persahabatan tetap terjalin.

Putih warnanya kembang melati,
Mekar ketika pagi hari,
Sahabat sejati sahabat sejati,
Dari kini hingga nanti.

Ambil kayiu jadikan pasak,
Pasak penahan pondok papan,
Meski teman sangat banyak,
Sahabat sejati jangan lupakan.

Sungguh beragam adat istiadat,
Itulah tanda negeri yang hebat,
Meski hidup kan selalu berat,
Semua ringan bersama sahabat.

Jari kelingking terkena duri,
Rasanya sungguh sakit sekali,
Teman dekat susah dicari,
Untuk itu jagalah selalu.

Ke tepi sungai mengambil bambu,
Bambu jadikan kandang pekarangan,
Pertengkaran kecil hanya bumbu,
Penikmat kesan pemanis kenangan.

Jalan-jalan ke Dharmasraya,
Sampai di Sijunjung jalannya Licin,
Kita jalani dengan lapang dada,
Kala dunia berkata lain.

Burung bangkai baunys pekat,
Bentuknya unik besar ukurannya,
Rangkul tanganku wahai sahabat,
Kita jalani bersama-sama.

Anak gembala pergi ke sawah,
Bawa ketapel dan juga panah,
Meski hidup serba susah,
Persahabatan jangan pernah goyah.

Tebang kayu jadikan papan,
Kayunya besar daunnya rimbun,
Cintaku besar pada kalian,
Takkan lekang oleh apapun.

Ambil lem jadikan perekat,
Ambil tali jadikan pengikat,
Sahabat sejati memberi nasehat,
Agar diri ini tidak tersesat.

Rinbun daunnya si pohon gaharu,
Tumbuh subur di tengah hutan,
Kalau punya teman yang baru,
Sahabat lama jangan dilupakan.

Hujan turun di sore hari,
Setelah reda muncul pelangi,
Terimakasih sudah berbagi,
Sebagai teman selama ini. 

Jalan-jalan ke Kota Medan,
Singgah sebentar di Danau Toba,
Alangkah indah banyak teman,
Hidup bahagia, banyak saudara.

Ada kera memanjat kelapa,
Kelapa di panjat hari Selasa,
Sahabat itu saling menjaga,
Tempat saling berbagi cerita.

Baca juga :
100+
Pantun Perkenalan berbagai Tema


2. Pantun Untuk Sahabat Lama

Sahabat atau teman lama yang saya maksud disini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sahabat sejati. Karena pada dasarnya, bila kita telah berteman lama, misalnya sejak kecil, maka akan ada ikatan dan saling ketergantungan satu sama lainnya.

Sehingga, semakin lama hubungan akan semakin akrab. Nah, berikut ini adalah beberapa Koleksi Pantun untuk Sahabat Lama kamu, yang bisa diungkapkan secara langsung, maupun melalui media lain :

Pergi berkelana ke hutan rimba,
Bertemu dengan anak kancil,
Hidup takkan jadi bermakna,
Bila tak ada sahabat kecil

Putih sungguh di bunga melati,
Cantik rupanya bunga cempaka,
Sahabat lama susah dicari,
Jagalah dia selagi bersama.

Pagi hari belanja ke pasar,
Membeli celana dan baju batik,
Dari kecil hingga besar,
Persahabatan selalu terjaga baik.

Mentari terbenam warnanya jingga,
Pulang kerumah dengan sepedela,
Dari kecil kita bersama,
Sampai tua kan begini jua.

Teguh kuat si kayu jati,
Dipakai untuk membuat kursi,
Atas semua yang kita lalui,
Akan kujaga perkawanan ini.

Ke kampung sebelah naik Pedeti,
Pedeti bergetar menabrak kerikil,
Untuk semua waktu yang dinikmati,
Kaulah sahabat terbaik sejak kecil.

Ambil Mahoni jadikan pasak,
Tempat memagar lumbung padi,
Kita kenal sejak anak-anak,
Hingga tua kisah kan abadi.

Menjemur jagung di tengah hari,
Usir burung di ladang padi,
Meski pertengkaran sering terjadi,
Teman sejak kecil kan abadi.

Cuci baju di hari minggu,
Setelah itu sapu halaman,
Meski banyak teman yang baru,
Sahabat lama jangan lupakan.

Pohon beringin si pohon raksasa,
Batangnya dipalut banyak benalu,
Belajar dan bermain selalu bersama,
Denganmu wahai sahabat kecilku.

Ke kampung sebelah naik sepeda,
Di tengah jalan bocor rodanya,
Semua waktu selalu bersama,
Dalam suka maupun duka.

Bunga mawar warnanya merah,
Biru indah si bunga cempaka,
Hidup terasa semakin indah,
Kala bertemu teman-teman lama.

Simpan sepeda di dalam rumah,
Bila telah tiba malam hari,
Meski usia terus bertambah,
Kenangan kita akan abadi.

Pagi-pagi berangkat kerja,
Jangan lupa membawa bekal,
Semakin usia kita menyenja,
Kisah persahabatan akan kekal.

Sungguh besar bunga rafflesia,
Bentuknya lebar baunya pekat,
Denganmu wahai sahabat lama,
Takkan ku lupa selalu ku ingat.


3. Pantun Untuk Teman Sekelas

Pantun untuk teman sekelas
Idntimes.com

Mereka yang satu kelas dengan kita, adalah orang-orang yang menjadi teman seperjuangan, dan senasib dengan kita dalam menuntut ilmu. Kita tahu banyak mengenai mereka, begitu pula sebaliknya.

Teman satu kelas juga merupakan mereka-mereka yang tidak bisa dengan mudah untuk dilupakan. Di bawah ini, adalah beberapa pantun untuk teman sekelas yang bisa kalian ungkapkan :

Pedas-pedas rasanya lada,
Dimakan dengan sayur-sayuran,
Bagaimana hati tidak gembira,
Belajar bersama dengan kalian.

Sungguh manis rasanya gula,
Membuat kopi di akhir pekan,
Setiap hari dilewati bersama,
Dalam menimba ilmu pengetahuan.

Menuai padi di hari selasa,
Padi di olah jadikan beras,
Tempat bertanya dan bercerita,
Wahai kalian sahabat sekelas.

Pergi memikat burung ke lembah,
Jalannya jauh tajam turunan,
Masa indah di sekolah,
Dilewati bersama dengan kalian.

Dari atas air mengalir,
Mengalir ke bawahan dengan derasnya,
Bila engkau tidak hadir,
Sekolah jadi kurang indahnya.

Ambil kelapa jadikan santan,
Santan dimasak dalam wajan,
Menimba ilmu jadi menyenangkan,
Kala dijalani bersama kalian.

Sungguh tinggi gunung semeru,
Mendaki siang hari yang panas,
Saling belajar menjadi berilmu,
Terjalani dengan teman sekelas.

Sarapan pagi dengan roti,
Roti di makan di depan rumah,
Sepi sunyi kelas ini,
Jika engkau tak masuk sekolah.

Tajam sinarnya si Matahari,
Anak remaja bermain gitar,
Sahabat sekelas selalu menemani,
Dalam lelah dan penat belajar.

Putih lembut namanya kapas,
Kapas di bawa menuju kota,
Bukan hanya di dalam kelas,
Persahabatan berjalan hingga menua.

Baca juga :
100+ Pantun Selamat Tahun Baru 2020


4. Pantun Indahnya Kebersamaan

Pergi ke hutan mencari rotan,
Di jalan minum air kelapa,
Saat berkumpul bersama teman,
Disitu kesan indah banyak tercipta.

Putih-putih tepung tapioka,
Kepallah dia jadikan adonan,
Ada gelak dan juga tawa,
Dalam indahnya kebersamaan.

Jangan menyentuh laba-laba,
Racunnya amat bahaya sekali,
Satu dan lain saling bersapa,
Bukti persahabatan yang abadi.

Jalan-jalan ke Kota Medan,
Singgah sejenak di Sibolga,
Tertawa riang bersama teman,
Hati gundah jadi bahagia.

Luas ukuran Danau Toba,
Ada Samosir nama pulaunya,
Dalam suka dan duka,
Pertemanan tak kenal masa.

Pergi ke pasar di kejar angsa,
Angsa putih kencang larinya,
Indahnya cinta kita bersama,
Kekal abadi sepanjang masa.

Membawa parang ke hutan rimba,
Pergi mencari kayu bakar,
Mereka ada membawa suka,
Rasa duka perlahan pudar.

Perkara keras kayu rotan,
Lebih keras besi dan baja,
Terima kasih wahai teman,
Selalu datangkan kebahagiaan.

Anak SMP pakai baju Pramuka,
Sampai di sekolah main Pianika,
Setiap hari berkumpul bersama,
Kesan manis selalu tercipta.

Makan durian campur ketan,
Ketan lembut enak rasanya,
Indahnya sebuah kebersamaan,
Dalam pergaulan masa remaja.

Anak gembala bermain Layang-layang,
Tali lepas lupa diikat,
Kita lewati susah dan senang,
Tanpa ada teman khianat.

Lilin habis cahaya redup,
Gelapnya malam menjadi teman,
Seberat apapun masalah hidup,
Dengan teman semua jadi ringan.

Lucu-lucu si anak macam,
Ibunya sangat galak sekali,
Untuk kalian hai kawan-kawan,
Jagalah selalu keharmonisan ini.

Air terjun airnya curah,
Jatuh ke bawah dengan kencangnya,
Meski datang dari berbagai daerah,
Peraahabatan hak kenal itu semua.

Menjahit baju dengan benang,
Dipakai untuk pergi kondangan,
Cinta di hati takkan hilang,
Untuk kawan-kawan seperjuangan.

Pantun Ulang Tahun


5. Pantun untuk Sahabat yang Jauh

Pantun untuk sahabat yang jauh
Surabaya.tribunnews.com

Kapal kecil nelayan berlabuh,
Saat mentari semakin ke barat,
Meski jarak membentang jauh,
Bukan berarti hilang sahabat.

Siberut namanya pulau,
Pergi berlayar membawa gabus,
Aku disini engkau dirantau,
Berbagi cerita tak pernah putus.

Jangan takar pedasnya lada,
Bisa mengalir si air mata,
Meski jarak memisahkan kita,
Kenangan manis takkan terlupa.

Ada lada ada merica,
Pedas hilang dengan semangka,
Hari merindu tiada tara,
Mengingat sahabat nan jauh di sana.

Pergi tamasya ke Jakarta,
Singgah sejenak di Tanggerang,
Hidup jadi kurang bermakna,
Saat sahabat jauh di pandang.

Pesisir Selatan ada Dharmasraya,
Pergi ke sana di hari selasa,
Saat sahabat jauh di mata,
Rindu bertemu bersuka ria.

Olah kayu jadikan papan,
Papan dari Kayu Gaharu,
Meski tak lagi kita berdekatan,
Kisah yang panjang kenanglah selalu.

Tepung terigu jadikan adonan,
Untuk dibawa ke Raja Ampat,
Dari kecil kita berteman,
Meski berpisah tetaplah bersahabat.

Tinggi rumput yang di babat,
Meski rusak di pagi hari,
Selamat jalan sahabat dekat,
Ingatlah selalu kami di sini.

Jahit batik dengan benang,
Benang dari Kota Palembang,
Jarak amat jauh membentang,
Namun hati selalu berdekatan.

Jalan-jalan ke Surabaya,
Pekerja proyek membuat aspal,
Hati kembali senang ceria,
Tersambung telepon dan media sosial.

Mekar indah si bunga melati,
Melati disiram di pagi hari,
Jauh di mata dekat di hati,
Sahabat lama tetap ku nanti.

Hari malam hidupkan lampu,
Anak kecil belajar membaca,
Kampung rindu akan pulangmu,
Tempat berbagi suka dan duka.

Meski keras si buah pala,
Jangan simpan di dalam lemari,
Meski sukses kalian disana,
Jangan lupakan kami yang disini.

Petani memanen padi di ladang,
Padi disimpan di dalam lumbung,
Semoga sukses di rantau orang,
Do’akan juga kami yang di kampung.

Anak Monyet memanjat kelapa,
Monyet lucu banyak bulunya,
Semoga tetap selamat sentosa,
Wahai teman yang jauh di sana.

Berburu belut ke pematang sawah,
Bawa mopi beserta gula,
Jarak memisah tak jadi masalah,
Kala rindu selalu membara.

Tengah gelap hari lah kelam,
Kapal nelayan segera berlabuh,
Kutitipkan salam di angin malam,
Akan rindu sahabat yang jauh.

Mencuci kain di atas batu,
Kain di cuci di hari rabu,
Meski disana banyak teman baru,
Kami disini ingatlah selalu.

Sungguh keras kayu gaharu,
Belahlah ia di atas batu,
Selamat berpisah wahai sahabatku,
Semoga keselamatan sertai selalu.

Baca juga :
60+ Pantun untuk Pacar yang Jauh


6. Pantun Sindiran Pedas Buat Teman

Pantun sindiran pedas untuk teman
Glitzmedia.co

Durian tidak sembarang durian,
Durian hadiah dari Palangkaraya,
Katanya teman mengaku teman,
Kalau ada maunya saja.

Minum susu di pagi buta,
Hendak mencangkul tanah di sawah,
Pinjam uang setengah memaksa,
Bayar hutangnya sangat susah.

Pergi bertanding ke tanah lapang,
Jangan lupa membawa peluit,
Seringkali minjam uang,
Giliran dipinjam sangat pelit.

Pergi berburu ke tepi hutan,
Mandi di sungai airnya tenang,
Bagaimana bisa disebut teman,
Dia menusuk dari belakang.

Bapak Tukang mengasah gergaji,
Gergaji diasah di tengah hari,
Lain di mulut lain di hati,
Berteman hanya melukai.

Peegi ke pasar membeli ikan,
Ikan digulai dengan daun pandan,
Berkali-kali sudah dimaafkan,
Jangan lagi ulang kesalahan.

Hari ini Hari Raya Qurban,
Sediakan sapi untuk disembelih,
Ada orang ngakunya teman,
Tapi rupanya pengen yang lebih.

Ke tengah hutan mencari rotan,
Rotan dijadikan penghias kursi,
Bau mulut tak tertahankan,
Karena tidak menggosok gigi.

Karena kotor halaman di sapu,
Setelah mencuci di minggu pagi,
Kadas kurap menutupi kulit mu,
Mungkin karna jarang mandi.

Ke tepi laut siapkan sampan,
Untuk berburu ikan tenggiri,
Sok-sokan tampang rupawan,
Tapi tidak mengukur diri.

Ke Hutan menebang kayu jati,
Sampai rumah kayunya dibelah,
Kuat bergadang di malam hari,
Sampai ngiler pas di sekolah.

Ada udang ada tempe,
Sama-sama dimasak dalam kuali,
Pandang terus layar hape,
Biar bisa nyebur ke kali.

Tengah laut ada kapal Feri,
Kecil tampaknya si sampan nelayan,
Jangan suka kamu menuli,
Nanti jadi tuli beneran.

Besok kita berhari raya,
Paginya minum teh hangat,
Kalau kamu suka sandiwara,
Jadi aktris mudahlah sangat.

Ada lagu Gundul Gundul Pacul,
Dari Jawa ia berasal,
Banyak gaya dalam bergaul,
Tanpa bercermin dari mana asal.

Baca juga : Pantun Sindiran

Penutup

Demikianlah, artikel yang bisa saya ulas dan bagikan kepada teman-teman semua, mengenai Kumpulan Pantun untuk Sahabat sejati, sahabat lama, teman sekelas, yang sedang jauh di mata, serta pantun sindiran pedas untuk teman-teman. Semoga ulasan kali ini bisa bermanfaat, dan terima kasih. (Ref)

Pantun untuk Sahabat