Lagu Daerah Kalimantan Barat

Posted on

Lagu Daerah Kalimantan Barat termasuk dari budaya tradisional yang harus terus dilestarikan agar diketahui oleh generasi selanjutnya. Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui tentang apa saja lagu yang dimiliki oleh Kalimantan Barat.

Memang Lagu Daerah Kalbar ini, ketika mendengarnya maka kamu bisa langsung menyukainya dan ikut berdendang. Lagu Tradisional Indonesia menjadi salah satu budaya yang harus terus dilestarikan dan tidak boleh hilang.

Hal ini seringkali dijadikan sebagai identitas sebuah daerah untuk bisa dikenal oleh masyarakat lain secara lebih luas. Sebagai generasi muda, ada baiknya jika Anda mampu memahami berbagai makna yang tersimpan dalam lagu daerah agar bisa menerapkannya dengan lebih baik.

Kumpulan Lagu Daerah Kalimantan Barat

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Kalimantan dan beribukota Pontianak. Menurut Wikipedia, provinsi ini memiliki luas sekitar 146.807 km², dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa (sensus 2018).

Dalam hal kepercayaan, semua agama yang diakui di Indonesia terdapat di Kalbar ini. Begitu pula mengenai suku, mulai dari Suku Dayak (sebagai suku utama), melayu, jawa, Tionghoa, madura dan lain sebagainya. Hal ini tentu menimbulkan toleransi yang sangat besar.

Meski diisi dengan berbagai suku, agama maupun bahasa, seluruh kekayaan budaya Kalimantan Barat masih senantiasa terjaga dan selalu dilestarikan, salah satunya ialah tentang Lagu Daerah Kalimantan Barat. Nah, untuk itulah artikel ini dibuat.

Langsung saja simak, ulasan lengkap mengenai Kumpulan Lagu Adat Kalimantan Barat beserta lirik lagu dan maknanya di bawah ini dari Senipedia. Semoga rangkuman yang ada bisa memberi manfaat, berguna dan mampu menambah wawasan serta ilmu pengetahuan buat kamu. Check this out..

1. Kote Pontianak

Lagu Kote Pontianak diciptakan oleh Hazairin Achmad yang merupakan penduduk asli Pontianak. Lagu ini menggambarkan tentang ciri khas kota Pontianak yang indah dan damai. Lagu ini biasanya akan dinyanyikan saat perayaan hari jadi Kota Pontianak.

Dilengkapi dengan tarian khas Pontianak yang disebut dengan Jepin, membuat pertunjukan lagu ini akan terlihat lebih menarik dan menawan.
Lagu ini menggunakan bahasa Melayu Pontianak pada bagian liriknya sehingga bisa dengan mudah dihafal dan juga dipahami.

Lagu ini memberikan pesan kepada seluruh generasi muda untuk bisa menjaga keindahan kota Pontianak agar tetap baik dan tidak tercemar atau rusak akibat berbagai hal. Semua pihak harus bergotong royong untuk menjaga keindahan kota Pontianak.

Lagu ini juga bisa dijadikan sebagai daya tarik agar banyak wisatawan yang datang ke Pontianak untuk melihat secara langsung tentang keindahan kota Pontianak yang digambarkan pada lirik lagu tersebut. Lagu ini memang diciptakan oleh Hazairin Achmad sebagai bentuk dedikasi terhadap kampung halamannya yang indah. Berikut, Lirik Lagunya :

Kote Pontianak,
Ibu Kote Kalimantan Barat,
Disanak semue ade,
Disanak semue bise,
Asalkan sesuai aturannye…

Kote Pontianak,
Pintu gerbang Kalimantan Barat,
Maok bedagang silehkan,
Wisata tak ketinggalan,
Kotenye cantek ramah pendudoknye…

Silehkan anda datang,
Selalu kamek nantikan,
Kecik telapak tangan,
nyirok pon kamek tadahkan…

Ditepi Sungai Kapuas,
Berdiri megah Keraton Kadariah,
Mesjed Jami’ Sultan Abdurrahman,
Kebanggaan dari jaman kerajaan…

Satu agek ciri kote kamek,
Sebelah utarenye Siantan,
Ade tugu khatulistiwe,
Tak jaoh dari Batu Layang…

Pontianak kote kamek,
Pontianak sunggoh cantek,
Aman damai dan menarek,
Pontianak yang cantek..

Kote Pontianak,
Pintu gerbang Kalimantan Barat,
Maok bedagang silehkan,
Wisata tak ketinggalan,
Kotenye cantek ramah pendudoknye…

Silehkan anda datang,
Selalu kamek nantikan,
Kecik telapak tangan,
nyirok pon kamek tadahkan…

Ditepi Sungai Kapuas,
Berdiri megah Keraton Kadariah,
Mesjed Jami’ Sultan Abdurrahman,
Kebanggaan dari jaman kerajaan…

Satu agek ciri kote kamek,
Sebelah utarenye Siantan,
Ade tugu khatulistiwe,
Tak jaoh dari Batu Layang…

Pontianak kote kamek,
Pontianak sunggoh cantek,
Aman damai dan menarek,
Pontianak yang cantek…

Pontianak sunggoh cantek,
Pontianak yang cantek…

2. Aek Kapuas

Lagu adat Kalimantan barat
Aek Kapuas – Kalbar

Lagu daerah Kalimantan Barat Aek Kapuas merupakan lagu yang menceritakan tentang asal muasal Sungai Kapuas. Sungai ini terletak di daerah Kalimantan Barat dan dikenal sebagai sungai yang memiliki daerah terpanjang di seluruh dunia.

Melalui lagu ini pencipta ingin menampilkan ciri khas dari daerahnya agar bisa dikenal oleh masyarakat secara lebih luas. Sungai ini memiliki panorama dengan keindahan yang berbeda dari jenis sungai yang lainnya.

Melalui lagu Aek Kapuas, pencipta ini mendeskripsikan panorama keindahan alam yang lebih mendetail. Hal ini bisa menjadi daya tarik utama daerah untuk menarik para wisatawan luar maupun dalam negeri agar berkunjung ke wilayah Kalimantan Barat.

Pencipta asli lagu Aek Kapuas ini adalah Paul Putra Frederick. Lagu ini memberikan pesan untuk para generasi muda agar bisa terus melestarikan kekayaan alam. Menjadikan alam tetap terjaga kualitas dan kebersihannya.

Selain itu pencipta lagu ingin menegaskan bahwa Kalimantan Barat merupakan wilayah yang kaya akan pemandangan yang indah dan elok.
Melalui lagu tersebut, wilayah di Kalimantan Barat sangat patut untuk dikunjungi oleh para wisatawan dari seluruh dunia.

Lagu ini memiliki irama yang indah dan terdengar seperti musik Melayu. Lirik lagu kebanyakan menggunakan bahasa Melayu sehingga mudah dipahami dan disukai oleh para generasi muda.

Pemahaman yang mendalam mengenai lagu Aek Kapuas akan memberikan manfaat bagi yang lain. Melalui pemahaman mengenai lagu Aek Kapuas, maka generasi muda bisa memahami maknanya secara lebih baik dan mendetail. Berikut, Lirik Lagu Aek Kapuas :

Hei sampan laju,
Sampan laju dari ilir sampai ke ulu,
Sungai Kapuas,
Sunggoh panjang dari dolo’ membelah kote…

Hei tak disangke,
Tak disangke dolo’ utan menjadi kote,
Ramai pendudoknye,
Pontianak name kotenye…

Sungai Kapuas punye cerite,
Bile kite minom ae’nye,
Biar pon pegi jauh ke mane,
Sunggoh susah na’ ngelupakannye…

Hei Kapuas,
Hei Kapuas…

3. Kapal Belon

Lagu Kapal Belon merupakan lagu yang berasal dari wilayah Sambas yang memiliki makna yang kental akan sejarah dan moral masyarakat di sana. Karya seni yang satu ini menggunakan bahasa Melayu dengan bait yang terdengar seperti pantun.

Lirik yang seperti pantun menjadikan makna lirik lagu bisa menyampaikan pesan dengan lebih baik dan mudah dipahami. Zaman dahulu kala, Kapal Belon yang merupakan kapal Inggris berisikan sumber daya alam.

Diketahui saat itu kapal ini membawa karet yang merupakan sumber daya dari wilayah Kalimantan Barat. Kapal ini menelusuri sungai kecil yang ada di Sambas. Kapal ini akhirnya tenggelam karena melanggar sistem pertahanan yang dibuat oleh masyarakat Sambas.

Untuk mengenangnya, pencipta membuat lagu Kapal Belon agar ceritanya bisa dikenal oleh setiap generasi. Pencipta lagu ini tidak diketahui siapa, yang diketahui hanyalah asalnya yaitu dari wilayah Sambas. Lagu ini masih dilestarikan hingga sekarang karena menyimpan banyak cerita sejarah yang harus diketahui oleh generasi muda.

Pemahaman mengenai kisah sejarah, akan membuat generasi muda bisa lebih memahami bagaimana asal muasal sebuah wilayah bisa tercipta. Masyarakat saat ini dapat memahami dan menjadikan lagu daerah sebagai kekayaan budaya yang harus disampaikan secara turun temurun agar tidak hilang ditelan masa.

Kisah sejarah juga bisa menceritakan perjuangan yang telah dilakukan oleh masyarakat terdahulu agar bisa memberikan motivasi. Melalui kisah sejarah yang disampaikan melalui lagu, mampu memberikan gambaran kondisi saat dahulu dan menjadikan pelajaran untuk saat ini. Berikut, lirik Lagu Kapal Belon :

Ya kapal, ya kapal belon,
Kapal belon nuju ke Sabong,
Ya kapal, ya kapal belon,
Kapal belon nuju ke Sabong…

Apelah muatan,
Jeluttung, gattah jeluttung,
Apelah muatan,
Jeluttung, gattah jeluttung…

Ya baju, ya baju merah,
Baju merah silendang gadung,
Ya baju, ya baju merah,
Baju merah silendang gadung…

Sodah nak suke mirah,
Tahan – tahan napsu di gantong,
Sodah nak suke mirah,
Tahan -tahan napsu di gantong…

Sari Borneo, name nye kapal,
Masuk Sambas silalu sakau,
Sari Borneo, name nye kapal,
Masuk Sambas silalu sakau…

Nahkode nye indak kerakang,
Tahukan batu maseh di badap,
(Tahukan laut kalak batu maseh di badap)
Sultan Sambas suloh lah negri,
Gekmarek jaman udah bepasan,
Sultan Sambas suloh lah negri,
Gekmarek jaman udah bepasan…

Jage lah anak binni,
Mun dak dijage di makan jaman,
(Jage lah anak binni kalak di makan jaman)
(Jage lah anak binni kalak di makan jaman)
Sultan Sambas suloh lah negri,
Gekmarek jaman udah bepasan,
Sultan Sambas suloh lah negri,
Gekmarek jaman udah bepasan…

Jage lah anak binni,
Mun dak dijage di makan jaman,
(Jage lah anak binni kalak di makan jaman),
(Jage lah anak binni kalak di makan jaman)…

4. Ca Uncang

Lagu daerah Kalimantan Barat Ca Uncang menceritakan tentang kehidupan sosial yang terjadi pada zaman dahulu kala. Kehidupan dahulu, ketika dua sejoli berduaan maka mereka akan merasa malu. Hal tersebut terjadi karena pada zaman dahulu norma masih dijunjung tinggi.

Masyarakat akan merasa malu jika melanggar norma yang ada. Dalam bait lagu diceritakan bagaimana kondisi anak gadis pada zaman dahulu yang terlihat sangat manis karena masih muda belia dan cenderung memiliki sifat pemalu dan juga lugu.

Gadis zaman dahulu digambarkan sebagai gadis yang sangat menjaga kehormatannya.
Belum diketahui siapa pencipta asli dari lagu Ca Uncang ini karena sejak dahulu kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa lagu ini diturunkan pada setiap generasi.

Dalam lagu Ca Uncang, pencipta lagu ini ingin menyampaikan bagaimana kehidupan masyarakat di zaman dahulu dan apa saja norma yang ada di masyarakat. Secara tidak langsung, lagu ini juga memberikan pesan untuk para generasi muda agar bisa tetap menjaga dan memelihara norma-norma masyarakat yang berlaku.

Melalui hal tersebut maka bisa terciptalah penerus bangsa yang memiliki moral dan etika yang baik. Sehingga, melalaui kisah dalam lagu daerah, pembangunan negara pun bisa berjalan dengan lebih baik dan terarah. Berikut, Lirik Lagu Ca Uncang :

Ca’ uncang burung ca’ uncang,
Ape diuncang dalam timpurung,
Anak dare supankan bujang,
Catcak ke dapour mencium puntong…

Ka’ uteh ka’ uning usah na’ supan,
Meliat bang itam datang na’ minang,
si ade’ nang labak kana’ jalingan,
si ade’ nang bussu tawa’ dikulum…

Ca’ uncang burung ca’ uncang,
Ape diuncang dalam timpurung,
Anak dare supankan bujang,
Catcak ke dapour mencium puntong…

5. Cik Cik Periook

Lagu ini berasal dari Kabupaten Sambas. Meskipun penciptanya tidak diketahui, namun lagu ini begitu fenomenal pada zamannya. Lagu Cik Cik Periuk ini bercerita tentang sindiran masyarakat Sambas, terhadap orang luar yang datang atau tinggal menetap di Kabupaten mereka. Berikut, lirik lagunya :

Cik cik periook bilanga sumping dari jawe,
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook,
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe,
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook…

Cak bur dalam bilanga,
picak iddung gigi rongak,
Sape kitawa dolok,
dipancung raja tunggal…

6. Alon-Alon

Lagu Daerah Kalimantan Barat berikutnya berjudul Alon Alon. Lagu ini masih berasal dari Kabupaten Sambas, bercerita tentang kebiasaan gadis-gadis Sambas yang selalu bangun subuh untuk melakukan berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci dan lainnya.

Lagu ini memberi nasehat kepada para gadis (dare), untuk senantiasa melakukan semua rutinitas pagi hari dengan hati-hati, waspada dan tidak tergesa-gesa. Supaya, setiap pekerjaan yang dilakoni tidak menimbulkan hal buruk selepasnya. Berikut, lirik lagu Alon Alon untuk kamu :

Alon-alon, gelumbang alon,
Timun kattak di pung ka’ tiang,
Bangun, bangun, nak dare bangun,
Ayam bekukkuk ari na’ siang…

Alon-alon, gelumbang alon,
Buah pedare berumbak umbai,
Berumbak rumbai si tujuh ige,
Anak dare besubang gading…

Turun belimbai ampat beradek,
Nang tue bebaju gadong,
Nang tangah betapeh serong,
Nang katcik besubang gading,
Nang bussu sanggul ti sedeng…

7. Masjid Jami

Lagu daerah Kalimantan barat
Masjid Jami – Pontianak

Jami adalah nama sebuah masjid yang ada di Kota Pontianak. Lagu ini menceritakan tentang keindahan dan keelokan masjid Jami, yang telah ada sejak zaman dahulu. Di dalam liriknya juga terdapat ajakan untuk siapa saja, agar mengunjungi masjid ini jika singgah di Pontianak. Berikut, lirik lagunya :

Sunggoh cantek bentok rupenye,
Mesjed Jami sebrang adenye,
Awal mule adenye kote,
Pontianak die punye name…

Barang siape ke Pontianak,
Jangan lupakan keraton raje,
Kalo’ tidak pegi ke sanak,
Belomlah sampai dalam kotenye…

Peninggalan di jaman dolo’,
Mesjed Jami dan keratonnye,
Sultan Abdurrahman pendirinye,
Di jaman penjajahan Belande…

Itu bukti secare nyate,
Boleh bangge kite semue…

8. Antare Kapuas Landak

Lagu Tradisional Kalimantan Barat berikutnya berjudul Antare Kapuas Landak. Kapuas adalah sebuah nama sungai yang ada di daerah Kapuas Hulu. Lagu ini bercerita tentang sungai Kapuas, dimana airnya yang deras, pemandangan yang indah dan terdapat pula Masjid Raya didekatnya. Berikut, lirik lagunya :

Antare Kapuas ngan Landak,
Belo’an patah tanjung pulau,
Mesjid Raye berdiri tegak,
Banggean kite warge kotenye,
Mesjid Raye berdiri tegak,
Banggean kite warge kotenye…

Antare Kapuas ngan Landak,
Indah pandangan sekitarnye,
Bersiuran sampan penambang,
Arusnye deras menghanyutkan,
Bersiuran sampan penambang,
Arusnye deras menghanyutkan…

Di kote katulistiwe,
Sunggoh indah pemandangan,
Ape age’ di petang hare,
Aros pon tenang tadak begelombang…

9. Sungai Kapuas

Lagu Adat Kalimantan Barat selanjutnya berjudul Sungai Kapuas. Ya, lagi-lagi masih membahas mengenai sungai ini. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa, peran sungai Kapuas sangat besar dan penting bagi masyarakat Pontianak. Berikut, lirik lagunya buat kamu :

Sungai Kapuas gagah perkasa,
Nadi kota Pontianak,
Sepanjang masa mengalir terus,
Dari timur menuju ke laut…

Kemakmuran hidup dan kesuburan,
Dibawa oleh Kapuas,
Bugis Madura shona kapalnya,
Meramaikan pelabuhan…

Bagai berbisik memanggil kita,
Berjuanglah dan berjasa,
Bangkitkan Toa usir durjana,
Jangan kenal jauh serta payah…

Pontianak kota air yang indah,
Sempurnakanlah jejakmu,
Sungai Kapuas gagah perkasa,
Lambang kita selamanya…

10. Bantelan

Bantelan saddap lalu mun didangar ciritenye,
Bantelan saddap lalu mun didangar ciritenye,
Tibaya’ urrang pagi jarrah minta barkat sinun-sinun,
Tibaya’ urrang pagi jarrah minta barkat sinun-sinun…

Ujji urrang ngan bekesah dangan kame to’ sin bannar,
Mun ge’ dolo pun dah asyik inyan,
Ujji urrang ngan bekesah dangan kame to’ sin bannar,
Mun ge’ dolo pun dah asyik inyan…

11. Alok Galing

Lagu daerah Kalimantan Barat selanjutnya berjudul Alok Galing. Ini sebenarnya merupakan nama sebuah tarian, dan lagu ini dijadikan musik pengiring. Arti Alok sendiri ialah kayu penumbuk yang dihentakkan ke sebuah lesung padi.

Lagu Alok Galing bercerita tentang rasa syukur dan terima kasih masyarakat ketika musim panen padi tiba. Lagu tidak dinyanyikan ketika masa panen saja, namun bisa kapanpun dan bebas dibawakan oleh siapapun. Berikut, lirik lagunya :

Alok galing lasong lasong laban,
Menumbok amping bekawan-kawan,
Alok galing lasong lasong laban,
Menumbok amping di terang bulan…

Ramailah kite pagi ke umma,
Ngatam padi di antare,
Padi ditumbok dalam lesongnye,
Sambel bergembire rie…

Alok galing lasong lasong laban,
Menumbok amping bekawan-kawan,
Alok galing lasong lasong laban,
Menumbok amping di waktu malam…

Padi digaus tampatnya nyirak,
Diarok dalam kuali,
Sadang angatnye lalu ditumbok,
Barok ampingnye jadi…

12. Dare Sibang

Ke mane ya’ si dare sibarang,
Die dah nikah, die dah nikah,
Yo ngape tang mbulae abang,
Biarkan udah, biarkan udah…

Abang sibarang pagi lama’ inyan,
Abang sibarang pagi lama’ inyan,
Ji si dare, ji si dare, ji si dare, ji si dare…

Si dare ya’ ku malar tikanang,
Dare sibarang, dare sibarang,
Biar jauh di nagri urang,
Usah dikanang, usah dikanang…

Abang sibarang yo birangkut udah,
Abang sibarang yo bang data,
Ja si dare, ja si dare, ja si dare…

Simbelan sipuluh berape balas maingan kite,
Simbelan sipuluh berape balas maingan kite,
Putri dayang masir…
Sa’ dua dua tige, pacah mangkuk gulai,
Sa’ dua dua tige, pacah mangkuk gulai rabung…

13. Bujang Nadi

Co’ lah dengarkan to’ ninne’ na’ beceritte,
Kesam ge’ mare’ jaman ninne’ dato’ kitte,
Ade urrang kaca inyan ruppenye,
O Bujang Nadi Dare Nandong namenye…

Mdua berade’ same bagusnye,
Kinnit to’ betuah nun ade,
Bujang Nadi ngan Dare Nandong,
Na’ ncare’ jodo ngan same bagus ngan die…

Ayah hang salah pingan beandangan die,
Digalar reeng na’ nyupan ne urrang tue,
Bujang Nadi ngan Dare Nandong,
Da senda saggal ka nena’ nyiritekan…

Mbalon tantu salah banarnye,
Ayah hang dah tarus nyiksenye,
Bujang Nadi ngan Dare Nandong,
Ballom tantu dah masok dalam kubborannye…
Bujang Nadi, Bujang Nadi, Dare Nandong…

14. Darilah Saing

Lagu tradisional kalbar
Lagu Daerah Kalimantan Barat

Lagu Daerah dari Kalimantan Barat selanjutnya berjudul Darilah Saing. Ini adalah lagu romantis yang diutarakan seorang laki-laki kepada kekasihnya, yang berjanji akan melamar ketika waktunya telah tiba. Dia juga mengisyaratkan agar si wanita tidak terlalu cemas dalam menunggu. Berikut, lirik lagu Darilah Saing :

Darilah saing, darilah saing ke tanggalah ammas,
Darilah saing, darilah saing ke tanggalah ammas,
Disilalukan, disilalukan ke sungai Pinang,
Disilalukan, disilalukan ke sungai Pinang…

Adik nang manis, adik nang manis usah nak camas,
Adik nang manis, adik nang manis usah nak camas,
Abislah bulan, abislah bulan kuantar pinang…

15. Kaing Lunggi

Kaing Lunggi (Kain Lunggi) merupakan kain peninggalan zaman dulu, yang berasal dari Kabupaten Sambas. Kain ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Makna Lagu Kaing Lunggi menceritakan tentang kualitas dan penuh kebanggaan. Berikut, lirik lagu Kaing Lunggi buat kamu :

Kaing lunggi tannunan Sambas,
Betatahkan sulamman banang ammas,
Kaing lunggi ambo’an Sambas
Dalam majlis kaing lunggi pengias..

Kaing lunggi kebassaran urang Sambas,
Kan pakaian dalam majlis Saroan
Kan siliendang bietudungkan ditapehkan
Kaing lunggi ambo’an…

Kaing lunggi kebanggaan urang Sambas
Kan antarkan pala’ pinang pinangan
Pucuk rabong ngenye petang tibakar,
Kaing lunggi ambanan…

Kaing lunggi tapeh penganten,
Kan pakaian malam mulang mulangkan,
Kaing lunggi kaing ambanan,
Dalam majlis kaing lunggi pilihan…

16. Dimane Kucare

Lagu asal Kalbar selanjutnya berjudul Dimane Kucare, sebuah lagu bernuansa sedih yang bercerita tentang kekecewaan seseorang dalam merajut tali asmara. Kehancuran hati yang ia dapatkan disebabkan oleh sang kekasih yang telah berkhianat. Berikut, lirik lagunya :

Di mane kucare harran mun ti jumpe,
Suah kenang gaito sikse kutanggongkan,
Ari ke ari binase idupku,
Ape nang kuarrap ancor ‘dah summenye…

Nampaknye ku sannang ari-ari besukke,
Indak ke kau tau nang gaito jadinye,
Malah tibayang ke esah ge’ dolo’,
Ape nang kuarrap ancor ‘dah summenye…
Abislah bulan, abislah bulan kuantar pinang…

17. Passan Dollo

Malar aja cirite singalehan,
Maksud ati inda’ tiomongkan,
Oi ngape tang gaito jadinye,
Abis-abis urrang dimanongkan…

Passan dolo’ mane buktinye,
Abis-abis gaiye,
Lama’-lama’ badanku itto,
Pandai illang nyawe…

18. Ruwai

Lagu Daerah Kalimantan Barat selanjutnya berjudul Ruwai, ini adalah sebuah tama tarian (Tari Ruwai) asal Kalbar, yang difungsikan sebagai tari penyambutan / persembahan kedatangan tamu ke Kalimantan Barat. Berikut, lirik lagunya :

Kakak-kakak nang annam,
Pagi menanggok ke gue batu,
Sagal lalu kakak nang annam,
Tinggalkan bussu di gue batu,
Ruwai, ruwai, ruwai…

Galap lalu tempat si bussu,
Tinggallah bussu di gue batu,
Nak pulang jalan dak tau,
Kakaknye balik indak ambik tau,
Ruwai, ruwai, ruwai…

Sagal lalu kakak nang annam,
Meninggalkan si bussu sorang,
Kapak kapak murai bekicau,
Si bussu jadi burung ruwai…

19. Salo

Lagu Salo bercerita tentang kerinduan seseorang akan kampung halamannya. Rasa rindu tersebut dituangkan dalam barisan lirik lagu ini, sangat tergambar jelas dari sajak yang digunakan. Berikut, liriknya :

Rase nak kini-kininye,
Aku nak balik ke kampung,
Jak dah malar nampak,
Dimintau di mimpi…

Kak ngah, kak ude, kak along,
Si dare tibayang-bayang,
Hatiku rase diraih,
Ku nak balik lakkas-lakkas…

Mun dah rase kini-kini,
Salok inyan aku tok be,
Atiku dirampas,
Aku salok inyan…

Lagu Daerah Kalimantan Tengah

20. Leleng Ma Hupaima

Jika dilihat dari judulnya, Lagu Daerah Kalimantan Barat yang satu ini sepintas memang mirip bahasa Batak. Lagu ini cukup populer di kalangan suku Dayak, dan masih sering dinyanyikan serta dilestarikan hingga kini. Berikut, lirik lagunya :

Simirante namenye sungai,
Tampat urang dolo belari,
Jaman Jappang nang nyarang,
Nagri ki sinnun di ramai orang paggi…

Munsem Jappang munsem parrang,
Munsem lapar mbarraskan sago’,
Ussah age’ na’ tiulang munsem itto’,
Kitte dah tannang…

Simirante namenye sungai,
Anak dari sungai Tibarran,
Simirante jassemu bassar,
Tampat urrang kinni nanam padi…

21. Salah Pangembean

Umma danggarkan dalo’ aku,
Jangan nak marah indak tantu,
Umma danggarkan dalo’ aku,
Jangan nak marah indak tantu,
Bukan salahnye bukan salahku,
Tapi jak salah pengambean…

Umma kusuppan mandie tau,
Dangan umma marahe aku,
Umma kusuppan mandie tau,
Dangan umma marahe aku,
Sah nak dangarkan tummangan urrang,
Mangkin jak kame nah baik naang…

22. Simbe Rapian

Lagu Asal Kalimantan Barat selanjutnya berjudul Simbe Rapian, lagu ini diciptakan oleh Nizam A.yusra. Tidak banyak Informasi yang didapat dari lagu ini, termasuk mengenai makna dan kapan populernya. Berikut, lirik lagunya buat kamu :

Simbe rapian,
Kite simbe rapian,
Lokkaslah de ke kampung angus,
Di rumah long Pira…

Simbe rapian,
Kite simbe rapian,
Ulamnya daun simpur lipit,
Kerabullah galli…

Singgah dolo’ di lanting Pak Amat,
Embali tamban pada’ encalo’,
Suke inyan kame’ ari ito’,
Simbe rapian, rumah long Pira…

Simbe rapian, kite simbe rapian,
Ulamnya daun simpur lipit,
Kerabullah galli, kerabullah gali,
Kerabullah gali…

23. Sungai Sambas Kebanjiran

Lirik lagu sungai sambas
Lagu Sungai Sambas

Lagu ini bercerita tentang banjir yang terjadi di daerah Sambas, di mana sungai meluap dan menimbulkan banjir besar hingga 7 hari 7  malam. Untuk mengenang bencana tersebut, akhirnya diciptakanlah lagu ini. Berikut, liriknya :

Ade urang bercerite,
Sungai Sambas kebanjiran,
Tujuh hari tujuh malam,
Nak bejalan kepayahan,
Yo ngape tanggaye jikube jikube,
Itu semue takdir Tuhan…

Geratak sabok bepatahan,
Dilanggar lanting dari sibarang,
Urang sabok kebabangan,
Nak nyebarang kepayahan,
Yo ngape tanggaye jikube jikube,
Itu semue takdir Tuhan…

24. Simirante

Simirante adalah nama sebuah sungai di Kalimantan Barat. Lagu ini ada sejak zaman Jepang masih berkuasa di Indonesia, terbukti dari kepingan lirik lagunya yang memberitakan masyarakat pribumi sewaktu berperang dan kelaparan. Berikut, liriknya :

Simirante namenye sungai,
Tampat urang dolo belari,
Jaman Jappang nang nyarang,
Nagri ki sinnun di ramai orang paggi…

Munsem Jappang munsem parrang,
Munsem lapar mbarraskan sago’,
Ussah age’ na’ tiulang munsem itto’,
Kitte dah tannang…

Simirante namenye sungai,
Anak dari sungai Tibarran,
Simirante jassemu bassar,
Tampat urrang kinni nanam padi…

25. Tamasya Ke Danau Sebedang

Lagu ini bercerita tentang keindahan sebuah danau yang berada di Sambas, bernama danau Sebedang. Dalam lagu ini, juga mendeskripsikan ajakan kepada pendengar, untuk berwisata dan mengunjungi danau ini. Berikut, liriknya :

Mari kawan-kawanku,
Kita tamasya tempat nan indah,
Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas,
Mari kawanku tamasya ke Danau Sebedang di Sambas…

Sana tempat hiburan,
Insan nan lara kar’na indahnya,
Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas,
Mari kawanku tamasya ke Danau Sebedang di Sambas…

O danau Sebedang nan indah,
O alamnya senyum menjaga,
Airnya dingin terasa,
O keindahanmu menggoda,
O semua insan gembira,
Dan memuja serta riang…

Lihat kawan-kawanku,
Riang gembira pergi tamasya,
Mari kawanku bersama tamasya ke danau nan bebas,
Mari kawanku tamasya ke danau Sebedang di Sambas…

Lagu Tradisional Kalimantan Barat Lainnya

Sebenarnya, daftar lagu adat asal Kalbar ini cukup banyak, namun tidak semuanya memiliki informasi yang jelas dan valid, misalnya seperti makna lagu, liriknya, tujuan diciptakannya dan lain-lain. Namun bagaimanapun itu, semuanya harus selalu dijaga dan dilestarikan.

Nah, di bawah ini adalah beberapa Lagu Tradisional Kalimantan Barat lainnya untuk kamu :

  • Tamlalai
  • Tandak Sambas
  • Tikanang Orangtue
  • Ting Kedelai
  • Cerita Jeman Semare
  • Kayu Ara

Dirasankan : Lagu Daerah Sulawesi Selatan

Penutup Lagu Daerah Kalimantan Barat

Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai materi Kumpulan Lagu Daerah Kalimantan Barat beserta lirik lagu dan maknanya. Semoga dengan adanya uraian mengenai Lagu Tradisional Indonesia di atas, bisa menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan kecintaan kita terhadap budaya dan kesenian di Indonesia. (Ref).