Jenis dan Bentuk Lakon | pelajarindo.com

Posted on

Jenis dan Bentuk Lakon – Hallo Assalamualaikum Wr.Wb. sebelumnya kita sudah bahas seni peran. Nah, kali ini saya mau bahas tentang lakon. Apa saja sih yang ada pada lakon? mari kita simak.

TEKNIK DASAR SENI PERAN

Baca juga

6 JENIS LAGU NUSANTARA YANG WAJIB KAMU KETAHUI

A.   Jenis dan Bentuk Lakon

1.     Jenis Lakon

Lakon dibangun oelh peristiwa di dalam adegan. Adegan merupakan bagian dari babak yang ditandai dengan keluar masuknya tokoh. Dalam satu babak bisa lebih dari satu adegan. Babak adalah susunan dari beberapa adegan yang ditandai dengan terjadinya pergantian setting (tempat, waktu,dan kejadian peristiwa) dalam sebuah peristiwa kejadian.

Berdasarkan jumlah babaknya lakon dibedakan menjadi dua jenis yaitu

  1. Lakon pendek, yang terdiri satu babak dengan beberapa peristiwa adegan didalamnya.
  2. Lakon Panjang, dapat dipentaskan mencapai tiga sampai lima babak dengan beberapa adegan.

Kejadian dan peristiwa lebih dari satu tempat (setting cerita), sehingga alur cerita pun cukup rumit tidak sederhana dan memakan waktu, antara 90-120 menit atau dalam lakon pendek hanya memakan waktu 45-60 menit.

2.     Bentuk Lakon

Pada dasarnya bentuk-bentuk lakon dalam seni teater dan snei drama yaitu sama yakni lakon; tragedi, komedi, tragedi komedi, dan melodrama.

Lakon berbentuk tragedi, biasanya mengndung unsur sejarah perjuangan, memiliki pola kejayaan dan keruntuhan bahwa peran utama mengalami irama tragis; poima (itikad peran utama), mathema(peran utama mengalami hambatan), pathema (klimaks peran utama) yakni mengalami kecacatan atau kematian. Berapa contoh lakon tragedi: janur kuning, Bandung lautan api dll.

Lakon komedi, biasanya penceritaannya diulang-ulang, menjadi bahan tertawaan, menghibur orang lain, penuh dengan satir, dan berujung kebahagian atau tragis akibat perbuatannya sendiri. contoh Si kabayan, Warkop DKI dll.

Lakon tragedi komedi, peran utama mengalami atau menjadi bahan tertawaan orang lain berujung tragis atau mengalami penderitaan atau kematian. Contoh : Si pitung jago betawi, Samson betawi dll.

Lakon Melodrama, biasanya mengangkat tema-tema keluarga, percintaan atau kisah dua sejoli yang berujung dalam memadu kasih. Contoh Romi dan Juli, Si doel anak sekolahan dll.

B.   Unsur Lakon Teater

Teater merupakan salah satu jenis seni pementasan dengan medium utamanya manusia yang dibangun oleh bebrapa unsur pembentuknya, diantaranya unsur. Lakon yaitu sebagai ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentukgambaran konkret.  Unsur lakon yaitu, alur, tema, tokoh, karakter, setting, dan sudut pandang dari unsur-unsur tersebut hendaknya mengandung muatan :

  1. Keutuhan (unity) yaitu setiap bagian yang ada menunjang kepada isi hati sastrawan.
  2. Keselarasan (Harmony) yaitu berkenaan dengan hubungn satu unsur dengan unsur lain, saling menunjang dan mengisi bukan mengganggu.
  3. Keseimbangan (Balance), yaitu bahwa unsur-unsur karya sastra, baik dalam ukuranmaupun bobotnya harus sesuai seimbang dengan fungsinya.
  4. Fokus atau Pusat penekanan (right emphasi) yaitu unsur atau bagian yang dianggap penting harus mendapat penekanan yang lebih dari unsur.

Unsur bahasa merupakan factor penting dalam berkomunikasi pemeran dan penonton.

Berikut beberapa unsur lakon antara lain sebagai berikut:

1.     Alur atau Jalan Cerita

Alur atau disebut plot yaitu jalan cerita, susunan cerita, atau rangkaian cerita yang dihubungkan dnegan sebab akibat. Didalam alur yaitu ada alur maju dan alur mundur. Alur maju yaitu suatu cerita yang mengalir dari A sampai Z. Sedangkan alur mundur yaitu penggambaran cerita yang mengakhirkan bagian awal atau bisa disebut flashback. Struktur cerita menurut Aristoteles yaitu pada gambar bawah ini.

  1. Intraproduksi = Pengenalan Tokoh
  2. Reacing Action = tokoh utama memiliki itikad
  3. Konflik = tokoh utama mengalami pertentangan
  4. Klimaks = terselesaikannya persoalan tokoh utama
  5. Resolusi = penurunan klimaks
  6. Kongklusi = kesimpulan cerita

 

2.     Tema

Tema adalah pokok pikiran yang mengandung tiga unsur pokok yaitu : masalah yang diangkat, gagasan yang ditawarkan, pesan yang disampaikan. Tema yang biasa ada pada lakon drama yaitu kepahlawanan, pendidikan, social, kejiwaan, keagamaan.

3.     Penokohan

Penokohan dalam teater dibagi dalam beberapa peran yaitu

  1. Protagonis adalah tokoh utama,pelaku utama (boglalakon) atau disebut tokoh putih.
  2. Antagonis adalah lawan tokoh utama, penghambat pelaku utama, atau disebut tokoh hitam.
  3. Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama.
  4. Foil adalah tokoh yang berpihak pada lawan tokok utama, lebih berpihak kepada tokoh antagonis
  5. Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh, tokoh ini lebih netral.
  6. Confident adalah tokoh yang menjadi tempat penutaraan suatu pendapat tokoh utama.
  7. Raisonneur adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton
  8. Untility adalah tokoh pembantu, baik dari protagonis maupun antagonis.

 

4.     Karakter

Watak adalah watak yang dimiliki tokoh didalam lakon. Watak yang dihadirkan pengarang dengan ciri-ciri secara khusus, misalnya status social, fisik, psikis, intelektual dan religi.

 

5.     Setting

Setting merupakan unsur yang menunjukan tempat dan waktu kejadian peristiwa.

Tempat yaitu menunjukan pada tempat berlangsungnya kejadian.

Waktu yaitu menjelaskan tentang terjadinya putaran waktu.

Latar peristiwa yaitu bagian dari unsur setting di dalam lakon.

6.     Point of view

Point of view merupakan sudut pandang pengarang. sebagai gambaran intelektual dan kepekaan pengarang atau creator dalam menangkap dan memaknai fenomena yang terjadi.

Demikian penjelasan saya mengenai jenis-jenis lakon.

Sekian dan terima kasih, tingkatkan kemauan kalian untuk menuntut ilmu. terdapat kolam comen dan saran, tentunya saran kalian membuat motivasi kami agar lebih baik lagi. Okeyy see you next time.

 

Sumber :

penulis :Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna