Pengertian Gaya Bahasa, Majas, Jenis, dan Contoh – pengertian majas atau gaya Bahasa adalah rangkain kalimat yang mempunyai gaya Bahasa yang berbeda-beda. Gaya Bahasa sering di gunakan oleh pengarang buku, penilis novel, penulis cerpen, dan bloger. Setiap penulis pasti memiliki ciri khas dalam penulisan nya. Simak penjelasan lengkap mengenai pengertian gaya Bahasa, Majas, Jenis, dan Contoh.
Pengertian Gaya Bahasa
Pengertian Gaya Bahasa atau majas adalah kalimat yang mengungkapkan atau menguraikan sesuatu dan suasana melalui pemikiran dan sepontan sehingga dapat meninggalkan kesan tertentu.
Pengertian gaya Bahasa adalah Bahasa yang dapat di gunakan sehari-hari, ada yang bersifat sindiran, melebih-lebihkan apa lagi anak-anak jalam sekarang. Secara tidak langsung mereka menggunakan majas-majas, tetapi mereka tidak sadar.
Sebagai penulis cerpen atau novel gaya Bahasa atau majas adalah senjata ampuh untuk merangkai kata demi kata. Menggunakan majas dapat memperindah Tulisan seseorang, sehingga pembaca akan ikut terhanyut dalam cerita. Jika anda seorang penulis atau sedang belajar menjadi penulis anda dapat mempelajari jenis-jenis majas di bawah ini, kemudian terapkan pada tulisan anda. Berikut jenis-jenis majas:
Jenis-Jenis Majas
Terdapat 4 jenis-jenis majas atau gaya Bahasa di Bahasa Indonesia, simak penjelasan dan contoh sebagai berikut:
1. Gaya Bahasa Pertentangan
Ada beberapa jenis majas gaya Bahasa pertentangan antara lain:
1. Hiperbola
Gaya Bahasa hiperbola adalah melebih-lebihkan daberlebihan. Majas hiperbola memberikan kesan yang mendalam dan meminta simpati perhatian. Majas ini seakan-akan tidak mungkin terjadi. Contohnya Andi berjalan sampai tidak terlihat tapak kakinya.
2. Litotes
Gaya Bahasa litotes adalah majas yang bertentangan dengan keadaan. Majas lilotes adalah majas yang tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh majas litotes Saya bukan anak orang kaya itulah mengapa saya bekerja keras.
3. Paradoks
Gaya Bahasa paradoks adalah majas yang bertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Majas paradok bisa di bilang majas yang tidak masuk akal dan di luar logika. Majas paradok di gunakan untuk anak muda galau. Contoh majas paradoks Ada banyak orang di sini tetapi saya merasa sendiri.
4. Antitesis
Gaya Bahasa antithesis adalah majas yang mengungkapkan yang berhubungan dengan situasi. Pengungkapan benda dan situasi yang saling bertentangan. Contohnya jiwa muda dan tua, kelamin laki-laki perempuan pergi ke kafe X.
2. Gaya Bahasa Sindiran
Ada beberapa jenis majas gaya Bahasa sindiran antara lain:
1. Ironi
Gaya Bahasa ironi adalah majas yag bersifat sindiran halus. Digunkan untuk mengungkapkan sindiran terhadap seseorang tetapi secara halus. Contohnya masih pagi kamu tidak usah bangun, lagian kamu tidak butuh sekolah.
2. Sinisme
Gaya Bahasa sinisme adalah majas sindiran yang kasar. Secara tidak langsung bicara terang-terangan kepada orang yang bersangkutan. Sebaiknya kamu tidak usah ikut, kamu hanya menyusahkan.
3. Sarkasme
Gaya Bahasa sakasme adalah majas sindiran lebih kasar dari sinisme. Orang tersebut akan merasa sakit hati dengan perkataan sindiran sarkasme. Sebaiknya jauhkan sindiran seperti ini. Contohnya bisa tidak kerja kamu? Kerja tidak pecus.
3. Gaya Bahasa Penegasan
Ada beberapa jenis majas gaya Bahasa Penegasan antara lain:
1. Inversi
Gaya Bahasa inversi adalah majas penegasan pada suatu objek. Contohnya Kamu membeli semangka besar sekali. Kata sekali merupakn penegasan.
2. Retoris
Gaya Bahasa retoris adalah majas yang kalimat tanya tidak bertanya. Majas ini seperti mengejek. Contohnya apakah kamu membeli semangka menggunakan uang mu sendiri?
3. Paralelisme
Gaya Bahasa peralelisme adalah majas yang pengulangan kata di dalam sebuah puisi. Contohnya ibu akan di ulang kembali di bait yang lain.
4. Enumerasio
Gaya Bahasa paralelisma adalah majas digunakan untuk melukiskan keadaan dengan menguraikan satu demi satu, kemudian secara keseluruhan. Contohnya cerita perjalan. Seorang penulis menuliskan dari awal sekali kegiatan hingga akhir.
5. Koreksio
Gaya Bahasa koreksio adalah majas yang di gunakan mengucapkan tidak benar dan tidak salah. Secara spontan. Contohnya aku suka baju berwarna hitam, ooo bukan aku lebih suka pink.
6. Repertis
Gaya Bahasa reperti adalah majas prosa yaitu pengulangan kata dalam prosa. Contohnya kita sudah berusaha, kita sudah berdoa, hasilnya kita serahkan kepada Allah.
7. Klimaks
Gaya Bahasa aklimak adalah kata yang di gunakan untuk mengungkapkan titik klimaks. Contohnya karnaval di ikuti mulai dari TK hingga Perguruan tinggi pada 17 Agustus bulan depan.
8. Pleonasme
Gaya Bahasa pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata atau sepatah kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti dari suatu kata. Contohnya mereka menerobos ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
9. Ekslamasio
Gaya Bahasa ekslamasio adalah majas yang menggunakan tanda seru (!). contohnya jangan pergi kesana!
10. Tautologi
Gaya Bahasa ekslamasio adalah majas yang menggunakan kata mungkin. Contohnya mungkin saya akan datang sekitar pukul 10.00.
4. Gaya bahasa perbandingan
Ada beberapa jenis majas gaya Bahasa Perbandingan antara lain:
1. Perumpamaan
Gaya Bahasa perumpamaan (asosiasi) adalah majas yang membandingkan 2 hal. Contohnya wajah kamu cantic seperti bidadari.
2. Metafora
Gaya Bahasa metafora adalah majas yang memiliki arti yang bukan aslinya. Contohnya si jago merah cepat memadamkan kebakaran.
3. Personifikasi
Gaya Bahasa personifikasi adalah majas memberikan karakteristik sifat-sifat kepada benda tak hudup. Contohnya agin sedang berbisik seperti mengatakan sesuatu.
4. Alegori
Gaya Bahasa alegi adalah majas penggambaran. Perbandingan yang berkaitan satu sama lainnya. Gaya Bahasa alegi suatu cerita dengan symbol-simbol yang memuat moral.
5. Simile
Gaya Bahasa simile adalah menggunakan kata bagaikan. Contohnya senyummu bagaikan matahari di pagi hari.
6. Sinekdoke
Gaya Bahasa sinekdoke adalah majas memakai kata dengan arti menunjukkan hal lain. Ada 2 versi yaitu sinikdoke pras pro toto dan Sinekdoke totem pro parte.
7. Simbolik
Gaya Bahasa Simbolik adalah majas menggambarkan sesuatu dengan memakai benda, binatang dan juga tumbuh-tumbuhan sebagai simbol.
8. Metonimia
Gaya Bahasa Metonimia adalah majas memakai ciri, atribut ataupun merk untuk menggambarkan suatu benda. Seperti contohnya: Dia sedang membuat secangkir kopi kapal api (merk) untuk ayahnya.
Terima kasih sudah mengunjungi pelajarindo, semoga pada artikel ini anda mendapatkan apa yang anda cari. Salam hangat dari kami penulis pelajarindo. Terus belajar dengan giat agar wawasan menjadi luas, dan terus lah berusaha mengalahkan apa yang menjadi rintangan anda kedepannya.
‘Kejar sampai kamu dapatkan apa yang kamu mau’
‘Kerjakan tugas mu dengan setia, Allah akan memberikan yang sempurna’